Geely Beli 34 Persen Saham Renault
KEMEWAHAN INTERIOR Geely Geometry Car tengah dinikmati oleh pengunjung Beijing Auto Show, September 2020.-WANG ZHAO-AFP-
HANGZHOU, DISWAY - AMBISI Geely Auto terus bergulir. Ia sudah menjadi produsen mobil swasta terbesar di Tiongkok. Sudah pula menguasai saham di pabrikan besar dunia yang sudah lama malang melintang di dunia otomotif. Tetapi, itu belum cukup. Pada Selasa (10/5), Geely membeli 34,02 persen saham Renault Korea Motors, anak perusahaan Renault Group di Korea Selatan.
Pembelian itu senilai 207 juta dolar Amerika. Sekitar Rp 3,1 triliun.
Tujuan pembelian itu, seperti ditulis oleh China Daily, adalah menguatkan pasar Geely di luar negeri. Langkah bisnis itu juga mencerminkan kepercayaan diri Geely pada pasar Korsel. Dalam pernyataan bersama, Renault mengatakan bahwa mereka akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.
Pasar Korsel memang menggiurkan. Negeri Ginseng itu adalah produsen mobil terbesar kelima di dunia. Tahun lalu, Korsel memproduksi 3,46 juta mobil. Dan menurut asosiasi produsen otomotif Korsel, sebanyak 1,62 juta mobil dilempar untuk pasar luar negeri.
Geely dan Renault bilang bahwa mereka akan membangun produk-produk baru untuk meluaskan pangsa pasar di Korsel. Selama ini, pasar di sana dikuasai oleh Hyundai dan Kia. Sesuai perjanjian yang sudah diteken awal tahun ini, Geely dan Renault akan memproduksi mobil hybrid dan mobil BBM konvensional.
Mobil anyar itu dibangun berdasar Compact Modular Architecture (CMA), model rancang bangun kompak, yang dikembangkan oleh fasilitas riset Geely di Swedia. Di negara Skandinavia itu, Geely punya andil di Volvo serta Lynk & Co. Dua pabrikan itu pun menggunakan CMA sebagai model dasar pembuatan mobil-mobil mereka.
Kendaraan buatan Geely dan Renault akan dibangun di Busan, di fasilitas milik Renault Korea Motor. Ia akan diproduksi masal mulai 2024.
Sejumlah analis mengatakan bahwa perjanjian antara Geely dan Renault menunjukkan bahwa perusahaan Tiongkok itu sudah sangat kompetitif di bidang teknologi otomotif.
Dan Geely pun sudah sukses menggaet pabrikan-pabrikan Eropa. Perusahaan yang bermarkas di Hangzhou, provinsi Zhejiang, itu sudah menguasai Volvo sejak 2010. Menggandeng Mercedes, Geely juga memiliki London Electric Vehicle Co. Mereka juga pemegang saham mayoritas di Lotus, pabrikan Inggris.
SEDAN LOTUS, buatan Inggris, yang saham terbesarnya dimiliki oleh Geely dan Mercedes. Mobil ini dipamerkan di paviliun Zhejiang Geely Holding Group di Hangzhou, Tiongkok, Oktober 2021.
Foto: DAN SANDOVAL-HANGZHOU PUBLICITY DEPARTMENT VIA AFP
Pada 2017, Geely membangkitkan Proton, asli Malaysia, dengan membeli 49,9 persen sahamnya.
Tahun ini juga, Zeekr, lini mobil listrik milik Geely Auto, bekerja sama dengan Waymo untuk mengembangkan taksi robot, taksi tanpa pengemudi, di AS. Modelnya dibangun di Gothenburg, Swedia, di fasilitas riset milik Zeekr.
Geely Holding adalah sebuah grup raksasa yang menjual lebih dari 2,2 juta kendaraan pada 2022. Mereka pun berencana meluncurkan 13 model baru tahun ini. Sebagian besar adalah mobil hibrida dan listrik. (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: