Cheng Yu Pilihan Mantan Wali Kota Singkawang Hasan Karman: Na De Qi, Fang De Xia

Cheng Yu Pilihan Mantan Wali Kota Singkawang Hasan Karman: Na De Qi, Fang De Xia

Cheng Yu Hasan Karman--

HASAN Karman tahu banyak pepatah Tiongkok. Namun, yang paling berkesan baginya ialah "人要拿得起,也要放得下" (Rén yào ná de qǐ, yě yào fàng de xià). Yang terjemahan bebasnya: "Manusia harus sanggup memikul keberhasilannya atau apa yang diamanahkan kepadanya, juga harus siap melepaskannya."

"Artinya kita harus mengukur kemampuan ketika menghendaki sesuatu dan siap mental ketika berhasil. Sebab, keberhasilan itu sekaligus merupakan tanggung jawab yang berat. Jangan seenaknya," tegas mantan wali kota Singkawang ini.

Sebaliknya, lanjut advokat kelahiran 6 Agustus 1962 tersebut, "Ketika kita harus turun atau melepaskan suatu keberhasilan, katakanlah sebuah jabatan tinggi atau kekuasaan besar, kita juga harus ikhlas."

Sebab, Hasan sering mendengar orang-orang yang stres, frustrasi, pemarah, dan mudah tersinggung lantaran terkena post power syndrome. Menurutnya, andai mereka memahami peribahasa tadi, mereka pasti akan bisa ikhlas dan bersyukur dengan keadaannya yang sekarang.

Intinya, kata Hasan, "Kita harus ikhlas dalam keadaan bagaimanapun. Harus senantiasa bersyukur."

Hasan tampaknya sedang mengamalkan apa yang dipetuahkan Lao Tzu dalam bab 46 kitab Tao Te Ching (道德经): "祸莫大于不知足。咎莫大于欲得。故知足之足,常足矣" (Huò mò dà yú bù zhī zú. Jiù mò dà yú yù dé. Gù zhī zú zhī zú, cháng zú yǐ). Yang artinya: Bencana terbesar adalah sifat tidak pernah puas. Bahaya terburuk adalah sifat serakah. Maka, barang siapa yang memahami batas dan tahu kapan berhenti, akan senantiasa berkecukupan.  

Mungkin juga hadis Rasulullah, "'Alaikum bilqanaa'ah. Faiinnal qanaa'ah maalun laa yanfad." Yang maknanya: Tetaplah kalian dengan sikap qanaah (legawa). Karena qanaah adalah harta yang tak akan pernah habis. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: