Hari Pertama UTBK di Unair, 70 Peserta Absen

Hari Pertama UTBK di Unair,  70 Peserta Absen

Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih sedang mengecek keadaan di dalam ruang tes UTBK SBMPTN 2022.-Safitri Riyanti-

SURABAYA, DISWAY.ID- Hari pertama ujian tulis berbasis komputer (UTBK) bagi para calon mahasiswa digelar kemarin (17/5). Salah satunya berlokasi di kampus C Universitas Airlangga (Unair). Yang menjadi tempat penentu masa depan bagi 16.624 peserta.

Dari jumlah itu, 1.235 peserta mengikuti sesi pertama. Dari pukul 07.00 hingga 11.00. Ternyata, 70 peserta tidak hadir dan satu peserta terlambat.

”Terlambatnya sudah melebihi batas toleransi. Terpaksa tidak diizinkan mengikuti UTBK,” ungkap Rektor Unair Prof M. Nasih seusai meninjau pelaksanaan UTBK di gedung kuliah bersama Unair. Untuk itu, ia menyarankan para peserta agar memperhatikan waktu ujian. Sebaiknya sudah tiba di kampus sejak pukul 05.00.

Secara keseluruhan, ia menilai jumlah kehadiran peserta masih terbilang wajar. Mengingat, 95 persen peserta hadir. Sementara itu, peserta yang tidak hadir akan dievaluasi melalui sistem kepesertaan.

Menurut Nasih, hari pertama pelaksanaan UTBK berjalan lancar. Suasananya cukup kondusif. Tidak ada lalu lalang. Fasilitas juga sangat mendukung. Sebab, jumlah peserta itu hanya 50 persen dari kapasitas komputer yang tersedia.

Sementara itu, Ketua Pusat UTBK Unair Prof Bambang Sektiari menambahkan, kampus yang menjadi lokasi UTBK telah meningkatkan kapasitas. Misalnya, Universitas Negeri Surabaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ”Sehingga peserta UTBK lebih tersebar. Tidak menumpuk di Unair seperti tahun lalu,” terangnya. 

Protokol kesehatan juga diterapkan dengan disiplin. Para peserta harus ke ruang transit terlebih dahulu sebelum menuju ruang ujian. Itu bisa mengurangi risiko penularan virus.

Pelaksanaan ujian juga berlangsung dengan tertib. Setiap ruang hanya boleh terisi 20–30 peserta. Berikut dengan dua pengawas. Itu dilakukan untuk memastikan suasana tenang dan disiplin selama ujian.

Peserta UTBK kali ini memang tidak terlalu direpoti dengan persyaratan prokes seperti tahun lalu. Cukup membawa SKL dan surat keterangan sehat. Tidak perlu tes antigen karena sudah banyak yang divaksin dari sekolah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: