Korban Kecelakaan Tol Surabaya Mojokerto Sempat Pesan Makanan lewat Ojol
Lasmi (tengah jilbab coklat) saat dikunjungi kerabat di rumah duka gang 2 Benowo Krajan.-Boy Slamet-
”Cucu saya yang satu lagi, anak pertama Titis, Stella Patricia masih selamat. Katanya patah tulang di bagian paha,” ujar Lasmi dengan nada yang makin rendah. Dan sorot mata yang masih sayu.
Kali terakhir Lasmi berkomunikasi dengan Titis pada Minggu malam, 15 Mei 2022. Dia ditelepon oleh putrinyi itu sekitar pukul 21.00. Lasmi menegaskan kembali bahwa tak ada firasat buruk apa pun yang dia rasa.
Telepon terakhir mereka justru diwarnai dengan suasana riang. Lasmi pun senang. Lantaran mengira anak, menantu, dan cucu-cucunyi sedang liburan. Dan akan pulang ke rumah dengan keadaan utuh.
Tak ada hal buruk yang terlintas di pikirannyi. Apalagi, Lasmi juga diberi tahu oleh Titis. Bahwa bus mereka melaju ke Surabaya pada pukul 05.00. ”Sudah, cuma bilang gitu. Dikasih tahu kalau pulangnya jam lima setelah subuh,” jelasnyi.
Ya, kabar dari Titis itu memang benar. Rombongan bus wisata mereka bahkan sudah di tol Surabaya–Mojokerto sekitar pukul 09.00. Sekitar 20 kilometer lagi bakal mengantarkan mereka ke rumah. Atau dengan estimasi kurang lebih 45 menit.
Sayang, perkiraan itu tak pernah terjadi. Pasalnya, bus wisata itu dalam kendali di tangan orang yang keliru. Sopir itu diketahui positif dalam pengaruh sabu-saba saat berkendara. Itu membuatnya lepas kontrol saat menancap gas.
Kecepatannya diperkirakan mencapai 100 km/jam. Tepat di Km 712+400 jalur A, bus yang mengangkut 33 penumpang itu terhenti mengerikan. Sebab, bus menabrak tiang VMS yang berdiri tegak di sisi kiri jalan hingga remuk redam.
Kecelakaan pun tak terhindarkan. Rombongan bus wisata tersebut berujung maut. Menewaskan 14 penumpang. Empat di antaranya adalah orang-orang yang dicintai Lasmi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: