Rektor Unair Optimistis Vaksin Merah Putih Tuntas Maret

Rektor Unair Optimistis Vaksin Merah Putih Tuntas Maret

Vaksin Merah Putih punya harapan baru. BPOM telah mengangkat bendera start untuk PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Perusahaan yang akan memproduksi Merah Putih. Kini tim vaksin Merah Putih Universitas Airlangga harus ngebut untuk mengejar produksi awal semester tahun depan.

Bagaimana perkembangan di Unair? Berikut wawancara Harian Disway dengan REKTOR UNAIR Unair Prof M. NASIH.

--

Bagaimana kelanjutan Vaksin Merah Putih?

Alhamdulillah lancar. Sekarang masih masuk tahap preklinis dua. Masih menunggu hasil dari objek makaka. Sampai sekarang masih tahap itu.

Apakah ada kendala di makaka?

Belum ada kendala yang berarti. Pada 27 Juli lalu sudah disuntikan ke beberapa makaka. Nah rencananya Kamis (19/8) rombongan makaka yang lain akan kami suntik juga. Sedangkan untuk makaka yang disuntik pada 27 Juli lalu hasilnya baru keluar antara 21-24 Agustus. Tapi kalau saya lihat dari foto-fotonya mereka masih gembira kok.

Bagaimana dengan sertifikat CPOB yang dikeluarkan BPOM?

Jadi sertifikat itu diberikan untuk PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Tidak ada kaitannya dengan penelitian. Mereka yang akan membuat vaksin secara masal bila vaksin Merah Putih sudah benar-benar siap.

Bulan lalu anda pesimistis dengan penelitian ini. Setelah ada CPOB apakah berubah? Saya optimistis dengan penelitian ini. Hasilnya pasti baik. Tapi vaksin Merah Putih bakal dipakai atau tidak, itu beda persoalan. Nah saya tidak tahu ke depannya bagaimana nasib Vaksin Merah Putih. Pokoknya kami selalu berikan yang terbaik untuk penelitian ini.

Kapan masuk Uji klinis?

Harusnya uji klinis 1 dilakukan bAgustus. Tapi pada dua bulan lalu kami terhambat permasalahan makaka. Jadi agak mundur sedikit. Seharusnya pertengahan September bisa mulai uji klinis ya. Paling molor mungkin awal Oktober.

Berapa sampel yang dibutuhkan untuk uji klinis 1?

Kemungkinan 40 sampel. Tapi kami belum tahu lagi. Masih menunggu perkembangan vaksin juga kan. Tapi idealnya segitu. Kalau masuk tahap dua bisa 100 orang. Kalau uji klinis 3 baru jumlah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: