Rektor Profesor jadi Kado Untag Surabaya
KUALITAS pengajaran di Universitas 17 Agustus Surabaya (Untag) diharapkan kian meningkat. Sebab, kini universitas tersebut punya 18 guru besar. Profesor yang baru saja dikukuhkan adalah Rektor Untag Mulyanto Nugroho. Ia adalah guru besar di bidang ilmu akuntansi.
Pengukuhan itu dilakukan di Gedung Graha Widya Untag kemarin (18/8). Seharusnya, Prof Mulyanto dilantik menjadi guru besar pada 1 Juni. Tapi, acara itu ditunda. Tetapi penundaan itu justru membuat pengukuhan itu berbarengan dengan momentum dies natalis ke-63 Untag.
Menurut Mulyanto, ia harus menempuh jalan terjal dan berkelok untuk bisa mendapatkan gelar guru besar. Tetapi, semua bisa dilakukan dengan prinsip 4 S. Yakni, sara/soro (berani susah), sabar, semangat, dan sayang. ”Tidak akan naik derajatnya kalau orang itu tidak mau susah. Kemudian harus sabar dan semangat dalam menghadapinya. Baru bisa sayang terhadap pencapaiannya,” ujar rektor dua periode itu.
Kemarin, Mulyanto menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Strategi Keuangan Bagi Korporasi Manufaktur yang Financial Distress di Masa COVID-19 di Indonesia. Penelitian itu dilatarbelakangi kondisi perekonomian yang terpukul karena pandemi Covid-19. Salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Menurutnya, usaha padat karya itu bergantung pada sumber daya manusia (SDM). ISaat produksi berkurang antara 50-60 persen, maka banyak pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ia menawarkan strategi mencegah financial distress. Yakni, perusahaan tidak boleh melakukan utang jangka panjang. Perusahaan juga harus melakukan manajemen persediaan atau merekonstruksi persediaannya.
Di sisi lain, pemerintah harus memberikan subsidi untuk menggalakkan ekonomi. Misalnya dengan scheduling bahan baku.
“Mudah-mudahan perusahaan berkaca pada strategi yang saya usulkan, demikian juga pemerintah. Mudah-mudahan dengan strategi ini perusahaan dapat mengatasi financial distress,” katanya.
ORASI ILMIAH Prof Mulyanto Nugroho saat pengukuan guru besar Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kemarin.
(Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya Mangapul Silalahi mengatakan, selama ini kampusnya sudah mendorong para dosen untuk mendapat gelar profesor. Kata Mangapul, sejak 2011, kampusnya sudah memimpikan kelahiran guru besar baru dari Kampus Merah Putih tersebut. Dan sekarang yang bisa mewujudkan adalah Cak Nug, sapaan akrab Mulyanto Nugroho.
Mangapul bilang bahwa Cak Nug adalah contoh bagi para sivitas akademika dalam hal sikap pantang menyerah. ”Kami berkeyakinan Untag bakal lebih meningkat lagi di bawah kepemimpinan sang rektor,” ujarnya. (Doan Widhiandono-Andre Bakhtiar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: