Beli Kontainer Bekas, Sampai Amerika Dijual

Beli Kontainer Bekas, Sampai Amerika Dijual

PENGUSAHA truk di Surabaya masih bisa beroperasi di tengah kelangkaan kapal dan kontainer untuk keperluan ekspor. Ada 2.600 truk diterjunkan ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong kemarin (26/8).

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Surabaya Putra Lingga dan rekan-rekannya masih bisa meraup untung meski tidak sebanyak biasanya. Namun ia khawatir situasi akan memburuk menjelang akhir tahun. “Tiga bulan lagi kayaknya semakin anjlok. Apalagi mendekati Natal dan tahun baru,” katanya.

Permintaan barang dari Amerika dan Eropa akan melonjak. Mulai dari batu bara untuk pendingin ruangan, furnitur, buah-buahan hingga pakaian jadi.

Bukannya itu bakal membuka peluang besar bagi ekspor Indonesia? Awalnya memang begitu. Namun kondisi ini akan memperparah situasi. Kapal beserta kontainernya akan semakin banyak tertahan di Amerika dan Eropa. Kontainer bakal semakin langka. Bahkan mungkin tidak ada kapal yang datang dalam satu minggu.

Kepala Pengelola Export Center Surabaya Tommy Kaihatu sepakat dengan Lingga. Presiden Amerika Joe Bidden baru saja mengeluarkan bantuan langsung tunai untuk rakyatnya senilai Rp 27 ribu triliun. Rakyat AS dapat Rp 20 juta per kepala. “Meski tidak kerja karena pabrik tutup mereka tetap belanja. Sedangkan kita harus puasa Daud dulu. Hari ini makan besok puasa,” jelas Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu.

Sementara kekuatan kapal kontainer nasional masih belum kuat. Mereka belum bisa menyaingi main line operator (MLO) atau perusahaan pelayaran besar di dunia internasional. Yang saat ini bahkan sudah merger agar tidak saling sikut di tengah pandemi.

Beberapa teman Tommy menyiasati keadaan dengan membeli kontainer bekas. Salah satu perusahaan furnitur besar itu membeli 200 unit agar tetap bisa mengirim barangnya ke East Coast, Amerika. “Cuma kalau kontainernya sudah sampai sana, cara mengembalikannya gimana?” kata dosen Fakultas Manajemen Bisnis Universitas Ciputra itu.

Ternyata rekannya itu sudah memikirkan solusinya. Ia akan menumpuk kontainernya di darat, lalu mencari calon pembeli. “Jadi tidak kembali ke Indonesia. Dijual di sana,” katanya.

Cara jitu itu mungkin bisa dilakukan. Namun, Tommy tidak yakin hal itu bisa dilakukan secara terus-menerus. Sebab Amerika sudah kelebihan kontainer.

Kadin Jatim sudah mengadu ke pemerintah pusat. Mereka berharap bisa bertemu presiden. Ada solusi yang akan mereka sampaikan. “Cuma, nggak enak kalau dibocorkan sekarang. Kami mau lapor dulu ke pusat. Mudah-mudahan bisa sampai presiden,” katanya. (Salman Muhiddin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: