Jersey Eri Irianto Dipindahkan ke Gelora 10 November
Harian Disway melaporkan kejadian ini ke Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Ia langsung meluncur ke lokasi. Armuji juga sangat kaget melihat kondisi Karanggayam. “Kurang ajar,” kata mantan Ketua DPRD Surabaya itu.
Armuji langsung menghubungi Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Afghani Wardana. Ia meminta mess dijaga sampai barang-barang koleksi diamankan. Jika belum bisa dipindahkan, ia meminta petugas bermalam di sana untuk mencegah pencuri datang lagi.
Aparat gabungan tiba pukul 15.00. Petugas tak bisa langsung memindahkan piala itu. Mereka harus berhati-hati. Piala dan koleksi yang akan dipindahkan harus diinventarisasi dan difoto kondisi terakhirnya.
Mereka memindahkan piala-piala itu dengan hati-hati. Ornamennya sangat sensitif. Tersenggol sedikit bisa patah. “Untuk sementara kami pindahkan ke Gelora 10 November,” kata Afghani.
Yang penting barang-barang bersejarah itu bisa selamat lebih dahulu. Semua peninggalan tersebut bisa dipindahkan ke Museum Olahraga di Gelora Pancasila.
Namun opsi tersebut bakal sulit dilaksanakan. Sebab semua peninggalan tersebut sudah menjadi satu kesatuan dengan Wisma Karanggayam.
Opsi yang paling memungkinkan adalah mengamankan peninggalan tersebut sambil menunggu status hukum Karanggayam. Pemkot mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) yang sampai sekarang belum diputuskan.
PT Persebaya Indonesia sudah dua kali menang di pengadilan. Selama status hukumnya masih belum diputuskan, kedua pihak tidak boleh masuk ke Karanggayam. Bangunan tersebut status quo.
Hingga pukul 21.00 petugas sudah berhasil memindahkan separo koleksi piala. Sisanya masih menunggu perintah dari Afghani. Kemungkinan piala itu akan dipindahkan hari ini. Petugas bermalam di Karanggayam. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: