Serial Dimaz Muharri (15): Buka Baju, Fans Menyerbu

Serial Dimaz Muharri (15): Buka Baju, Fans Menyerbu

Banyak sekali pengalaman Dimaz Muharri tentang fans. Tidak hanya di Surabaya, tetapi juga ketika bertanding ke luar kota. Namun semuanya tidak sampai mengganggu aktivitas pribadi maupun tim.

---

SUATU hari CLS Knights bertanding di Malang. Di salah satu seri NBL. Dimaz lupa itu musim NBL tahun berapa. Tim CLS Knights menginap di salah satu hotel di Malang. Hari itu tidak ada pertandingan. Tim berlatih di pagi hari.

Saat siang, seluruh pemain tidur siang. Kecapaian. Pelatih memang menginstruksikan pemain beristirahat untuk recovery menghadapi pertandingan keesokan harinya. "Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar saya. Saya kaget saat buka pintu, ternyata ada satu fans, cewek, berdiri di depan pintu," kenang Dimaz.

Dimaz tidak habis pikir bagaimana fans yang masih duduk di bangku SMP itu bisa tahu nomor kamarnya. Fans tersebut mengaku sebagai pemain basket di sekolahnya. Dia terinspirasi dengan Dimaz. Banyak pertanyaan terkait teknik-teknik bermain basket yang ingin ditanyakan kepada pemain asal Binjai itu.

Dimaz luluh mendengar kata-kata pembuka fans tersebut. Ia pun melayani menjawab pertanyaan-pertanyaan. Juga merasa kasihan untuk mengusir. Meskipun saat itu Dimaz benar-benar sedang ingin beristirahat setelah latihan keras pagi itu.

Dimaz dan fans nekat itu ngobrol di depan kamar. Tak terasa sampai hampir satu jam. Ending-nya foto-fotoan dan minta tanda tangan. Sejak itu, setiap kali tim menginap di hotel, Dimaz menitip pesan ke resepsionis agar tidak ada yang mengganggu saat beristirahat. Sebab, bagi atlet, recovery itu sangat penting. Apalagi bila jadwal pertandingan sangat ketat.

DIMAZ MUHARRI bersama dua alumni DBL Savira Alifa dan Zefanya Angelina berbagai tip tentang pick and roll di tayangan Tricky Tricks.(Foto: DBL Indonesia)

Dimaz juga dijadikan brand ambassador gelang. Biasanya setelah bertanding Dimaz melempar beberapa gelang ke tribun penonton. Dan penonton pun berebut untuk mendapat gelang tapi tersebut. "Ada yang mention ke twitter saya. Kak kalau bisa jangan gelang yang dilempar. Rebutan akhirnya gelangnya putus," kata suami Selvia Wetty itu.

Saat CLS Knights juara preseason NBL di GOR Bimasakti, Malang, manajer mengatakan kepada pemain boleh melempar jersey yang dipakai ke penonton. Itu karena sang manajer senang setelah di final mengalahkan tim kuat Aspac 59-50 di final. Awalnya tertib. Tidak ada penonton yang turun ke lapangan. Dan memang aturan di NBL sangat ketat. Penonton tidak boleh masuk lapangan.

"Begitu saya buka kaus, tiba-tiba penonton menyerbu ke lapangan. Saya belum sempat melempar kaus sudah ada yang merebut. Tidak tahu siapa yang dapat kaus saya waktu itu," kata penggemar tim NBA Utah Jazz itu.

Ada satu peristiwa lucu yang terjadi di Solo. Juga di salah satu musim NBL. Ketika itu, salah seorang pemain CLS Freddy Chen tidak bertanding. Ia duduk di tribun menonton rekan-rekannya. Tiba-tiba, ada suara cewek memanggil Freddy. "Kak Freddy," teriak cewek itu sambil berjalan menghampiri Freddy.

Freddy mengira cewek itu adalah fans yang ingin minta foto bersama. Ia sudah siap berpose. "Kak Freddy, titip surat buat Kak Dimaz ya," kata cewek itu. Setelah menyerahkan surat, dia langsung ngacir. Tidak minta foto ke Freddy.

Dimaz lupa nama fans itu. Dalam suratnya, fans tersebut mengatakan terinspirasi dengan Dimaz. Juga suka dengan gaya bermain Dimaz. Maksudnya gaya bermain basket ya. "Surat-surat semacam itu banyak, Mas," kata pemain kelahiran 17 September 1985 itu.

Selain surat, Dimaz juga kerap mendapat hadiah barang dari fans. Juga makanan. Memang tidak hanya Dimaz. Wijaya Saputra dan Mario Wuysang juga termasuk pemain yang punya fans tersendiri. Kalau di NBL dulu ada beberapa pemain yang punya banyak fans cewek. Selain Dimaz ada Denny Sumargo dan Ronaldo Sitepu alias Dodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: