Serial Dimaz Muharri (25): Jebakan Batman

Serial Dimaz Muharri (25): Jebakan Batman

Pertama surat pengakuan utang senilai Rp 92 juta (uang kontrak dan gaji), Rp 56 juta (utang Dimaz), dan yang terakhir Rp 393.600.000. Dimaz terkejut dengan nilai yang terakhir. Ia tidak pernah menerima yang sejumlah Rp 393,6 juta dari CLS Knights. Tapi ia dipaksa tanda tangan surat pengakuan utang senilai hampir Rp 400 juta itu.

Dari penjelasan Ferry, kata Dimaz, itu bukan utang. Tapi bisa menjadi utang apabila sebelum 2017 (akhir masa kontrak Dimaz sebelumnya) Dimaz ternyata bergabung dengan klub basket profesional lain.

SALAH satu surat yang wajib ditandatangani Dimaz Muharri. 

Dalam pasal 2 surat itu tertulis bahwa pinjaman harus dibayar oleh Dimaz kepada Ferry (CLS Knights)  satu minggu terhitung sejak Dimaz bermain di tim bola basket mana pun atau mengikuti kompetisi bola basket apa pun. Tidak tertulis di situ sampai tahun berapa Dimaz tak boleh jadi pemain basket profesional lagi.

Saat itu Dimaz sudah jengkel dan tidak mau berdebat. Ia tidak sadar bahwa surat itu adalah jebakan batman. Dimaz mungkin kurang teliti bahwa surat itu artinya ia tidak bisa bergabung ke klub mana pun seumur hidup. "Saya tanda tangani biar cepat selesai. Saya masih berpikir tidak mungkin CLS akan macam-macam," katanya. (Tomy C. Gutomo-Bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: