Puzzle Film dari 120 CCTV, Lidik Rampok Emas di Medan
Dijanjikan Hendrik, masing-masing akan diberi Rp 100 juta. Mereka sepakat. Sukses menggondol 6,8 kilogram emas perhiasan (senilai sekitar Rp 7 miliar). Lalu, tiga pelaku dibayar Hendrik masing-masing Rp 4 juta. Sisa pembayaran, setelah emas laku.
Dimulai, Hendrik mendatangi rumah Dian. Di Jalan Menteng VII, Medan.
Hendrik ke Dian: "Dek, apa ada temanmu yang pemain 363?" (Pasal 363 KUHP isinya, pencurian dengan pemberatan - Curat, atau perampokan).
"Ada bang," jawab Dian.
Dian kepada penyidik mengatakan: "Saya punya teman satu penjara, Farel Paul dan Prayogi alias Bejo (26). Waktu sudah bebas, mereka pesan, minta dikabari jika ada 'pekerjaan'. Maksudnya merampok."
Hendrik dan Dian mendatangi Farel, Paul, Bejo. Jadilah tim perampok. Hendrik mengatakan, akan merampok toko emas. "Dia sambil menunjukkan senjata," kata Dian.
Ada tiga senjata api. Satu laras panjang Wichester M1 Carbine, pistol rakitan, dan revolver rakitan. Lengkap dengan 17 butir peluru.
Rabu, 25 Agustus 2021 Hendrik menugaskan tiga pelaku mencari sasaran toko emas. Tiga pelaku bergerak ke Pasar Simpang Limun (pasar tradisional). Ada dua toko emas berdempetan: Toko Aulia Chan dan Toko Masrul.
Target itu diusulkan ke Hendrik. Disetujui. Mereka berempat (Dian tidak ikut) ke lokasi target. Mempelajari situasi. Termasuk menentukan rute pelarian.
Mereka pulang, kumpul di rumah Dian. Membahas strategi perampokan. Serta tugas masing-masing (4 orang termasuk Hendrik). Termasuk, latihan melompat. Dengan penghalang kayu, kira-kira setinggi etalase di toko emas.
Kamis, 26 Agustus 2021 pagi mereka kumpul lagi di tempat sama. Kali ini Hendrik kepada anggota tim membagikan penutup wajah, jaket, topi, dan banyak plester untuk luka kulit.
Paul kepada Henderik: "Plester ini buat apa bang? Dijawab, biar tidak meninggalkan sidik jari. Karena kita penjahat. Sidik jari kita sudah ada di polisi."
Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 13.30 mereka berangkat menuju target.
Dengan dua motor hasil curian, empat pelaku berboncengan, menuju target. Tiba di Pasar Simpang Limun, bersamaan, mereka diperhatikan tukang parkir. Aksi mereka leluasa karena masker terlalu lebar menutupi wajah. Tukang parkir tidak menegur.
Empat orang bersamaan masuk pasar. Mendekati sasaran, mereka sempat tertegun (tampak di CCTV). Karena di dekat target, ada seorang pria muda berbadan gempal, berkaos coklat, mirip polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: