Siapa Mau, Ada Jalan
Perempuan sebagai pelaku usaha adalah katalis untuk meningkatkan partisipasi perempuan lain dalam dunia pekerjaan. Itu mendorong terbentuknya komunitas Women with Impact. Tak peduli skala usahanya kecil, menengah atau atas, semua pelaku usaha perempuan dapat bergabung.
Para pelaku usaha perempuan yang tergabung dalam Women with Impact terdiri dari para peserta yang telah mengikuti penyuluhan atau seminar yang diberikan oleh UK-ID Tech Hub dalam rangka program Future Female Business School.
”UK-ID Tech Club merupakan lembaga yang digagas pemerintah Inggris untuk mendukung pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia. Khususnya melalui wirausaha perempuan,” ungkap Kartika Dumasari, salah seorang perwakilan Women with Impact.
Program tersebut berjalan secara virtual selama tiga bulan dan baru berakhir pada tanggal 16 September 2021 lalu. Pelaku wirausaha perempuan dibimbing oleh mentor-mentor profesional yang menggunakan berbagai modul praktis dan komprehensif.
Para peserta diberikan satu modul yang dapat dikerjakan tiap minggu. ”Juga, tiap minggu kami mengadakan weekly group coaching, dalam bentuk grup. Kami saling mendiskusikan soal produk, strategi bisnis dan bagaimana cara menerapkannya,” ungkapnya.
Program tersebut bermanfaat bagi seluruh anggota, utamanya pelaku usaha perempuan yang berada di daerah tak terjangkau. Dengan adanya grup diskusi, mereka dapat saling sharing tentang perkembangan bisnis terkini, serta mengetahui selera pasar. Sehingga dapat mudah menjaring konsumen.
Sesuai dengan misinya untuk menumbuhkan ekosistem teknologi di bidang usaha, para peserta dilatih untuk memanfaatkan teknologi sebagai strategi bisnis. ”Mulai dari teknik selling, spelling up, langkah promosi di media sosial dan sebagainya,” ungkap alumnus Monash University tersebut.
Jadi, program Future Female Business lebih mengedepankan strategi digital yang mengombinasikan konten, komunitas, serta pelatihan. Sehingga para usahawan perempuan dapat mengembangkan bisnis yang memiliki dampak luas, serta membangun bisnis berbasis teknologi kelas dunia.
Bahkan diharapkan agar usaha mereka tak hanya berjaya di skala lokal. Namun juga internasional. Ke depannya mereka bisa mengenal pasar luar negeri maupun mengadakan kegiatan ekspor produk mereka. ”Paling penting membangun strategi bisnis. Supaya kelangsungan usaha mereka dapat berjalan seterusnya atau berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui anggota yang berasal dari berbagai daerah serta berbagai macam industri dan tahapan bisnis, Women with Impact ingin mendorong anggotanya, para pelaku wirausaha perempuan Indonesia untuk dapat berkarya serta memberikan dampak positif.
Caranya tentu melalui bisnis berbasis teknologi. Sehingga dapat berdampak untuk lingkungan sekitar. Seperti mampu membuka lapangan kerja untuk memberdayakan masyarakat atau para perempuan lainnya.
Mengapa memilih wirausaha perempuan? ”Karena menjadi pelaku wirausaha perempuan bukan hanya sebuah perjalanan yang menantang. Tapi sering menjadi sebuah perjalanan sunyi,” ungkap Kartika. Terlebih dua tahun terakhir, suasana pandemi membawa tantangan baru dan memaksa bisnis untuk beradaptasi. Tentu agar bisnis tersebut dapat bertahan.
Memahami tantangan yang dihadapi, pelaku wirausaha perempuan sebagian besar akan cenderung membantu perempuan lainnya. Hal tersebut didukung oleh laporan dari Canada–Indonesia Trade And TPSA Private Sector Assistance, pada Januari 2019.
”Sebagaimana yang telah disebutkan, pelaku wirausaha perempuan adalah katalis dari peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi. Karena pelaku wirausaha perempuan akan lebih mempertimbangkan untuk mempekerjakan pekerja perempuan pula,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: