Menggiring Anies ke 2024

Menggiring Anies ke 2024

PILPRES 2024 masih tiga tahun lagi. Belum jelas siapa yang akan bertarung nanti. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah melakukan serangan. Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSI Giring Ganesha tiba-tiba menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Bahasanya juga kasar. Anies disebut sebagai pembohong.

Serangan Giring itu disampaikan melalui video yang beredar di media sosial. Awalnya membahas soal rencana Anies menggelar balapan Formula E, ending-nya soal Pilpres 2024.

"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata eks vokalis band Nidji itu.

TAMPILAN VIDEO Giring Ganesha saat menyerang Anies Baswedan yang diunggah di akun Twitter PSI pada Selasa (21/9/2021). Foto: Twitter @PSI_ID

PSI dan Anies memang sedang "berantem" di DPRD DKI Jakarta. PSI menginisiatori interpelasi terhadap gubernur DKI Jakarta. Partai yang mengklaim sebagai partai anak muda itu menolak penyelenggaraan balapan Formula E.

Cara Giring menyerang Anies ini mengejutkan. Perumpamaan sesama sopir bus dilarang saling mendahului tidak berlaku di sini. Giring pernah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. Anies juga disebut punya kans kuat menjadi calon presiden. Capres menyerang capres sebelum pertandingan dimulai.  
GUBERNUR DKI Jakarta memberikan keterangan kepada wartawan setelah diperiksa sebagai saksi oleh KPK dalam kasus Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Rabu (22/9/2021). (Foto JPNN)

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai ekspresi yang ditunjukkan Giring begitu emosional.  "Menggunakan diksi pembohong dan gagal tetapi tidak menggunakan data yang komprehensif," katanya.

Badrun menilai Giring sedang berusaha menaikkan popularitasnya sebagai politikus. Selama ini Giring lebih dikenal sebagai penyanyi. Narasinya tidak pernah diperhitungkan di pentas politik nasional.

"Kemudian Giring jadikan momentum persoalan Formula E sebagai eskalator menaikkan kelasnya sebagai politikus. Itu bisa mendompleng kuatnya pengaruh Anies Baswedan di arena politik electoral menuju 2024," ujarnya.

Badrun menambahkan, sudah lebih enam bulan Giring mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. Sayangnya hasil survei di berbagai lembaga survei tidak pernah menempatkan Giring di posisi 10 besar.

Cara yang dipakai Giring, kata Badrum,  justru merugikan PSI. "Elite PSI lainya perlu mempertanyakan sikap Giring ini. Apakah itu sikap resmi PSI atau hanya pribadi Giring," kata Badrun.

Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga Fahrul Muzaqqi berpendapat Giring ingin memberikan nuansa baru dalam politik. PSI ingin berbeda dengan parpol lain. Sebagai partai anak muda, penyampaian kritik dilakukan lebih tegas dan blak-blakan. Sayangnya, kata Fahrul, argumentasi Giring mengarah ke personal.

 

DOSEN Ilmu Politik Unair Fahrul  Muzaqqi (kiri)  dan  pengajar politik Uniiversitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun. (Foto: Unair/YouTube)


Bila serangan Giring disampaikan dengan cara yang biasa-biasa saja, kata Fahrul, tidak akan menghasilkan letupan politik bagi publik. "Tapi dalam konteks pendidikan politik, sebaiknya cara seperti itu tidak menjadi pola," kata bapak satu anak itu.

Langkah Giring ini, imbuh Fahrul, bisa merugikan partai. Ia menduga, Giring sedang melakukan eksperimen politik. Bagian dari proses mencari kawan dan lawan. Setelah ini, PSI akan menanti respons partai-partai besar.

Cara seperti itu, kata Fahrul, bisa merugikan PSI sendiri. Sebab, saat ini semua partai sedang melakukan proses penjajakan dan menghimpun kekuatan. Sementara PSI malah sudah menggaris diri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: