Kenapa Bani Adam Memiliki Kulit Berwarna?
SERI tulisan kelima. Kali ini kita mencoba mengamati keturunan Adam. Yang disebut sebagai Bani Adam. Sekaligus, darinya kita bisa melacak di era kapan nenek moyang kita itu hidup.
Seperti kita ketahui, penduduk planet Bumi sekarang sudah hampir mencapai 8 miliar orang. Yang menurut penelitian biomolekuler memiliki genetika identik. Sebagai satu keluarga. Sesaudara. Berasal dari nenek moyang yang sama.
Jika mau, sekarang pun Anda bisa tes DNA dengan membayar sekitar Rp 10 juta. Untuk mengetahui dari mana asal-usul nenek moyang Anda. Apakah keturunan Afrika. Atau, Cina. Atau, Eropa. Atau, Malaya. Ataukah, Indian. Atau, campuran antara semuanya.
Secara umum, miliaran manusia itu bisa dikategorikan ke dalam lima ras tersebut. Ras Afrika yang disebut sebagai ras Negroid. Memiliki ciri, antara lain, berkulit hitam atau gelap. Berambut keriting. Yang juga gelap. Pupil mata pun gelap.
Ras Cina berasal dari kawasan Asia Timur. Disebut juga sebagai ras Mongoloid. Ciri-cirinya, antara lain, berkulit kuning. Mata sipit. Pupil terang. Rambut lurus.
Ras Malaya berasal dari kawasan Asia Selatan dan Tenggara. Berwarna kulit sawo matang. Kecokelatan. Rambut berombak. Pupil mata gradasi cokelat ke arah gelap.
Ras Kaukasoid berasal dari kawasan Eropa. Adalah ras yang berkulit putih. Ada pula yang menyebutnya sebagai berkulit bule. Rambutnya pirang. Pupil matanya berwarna biru, hijau, dan warna-warna terang.
Ras Indian, penduduk asli Benua Amerika. Berkulit merah. Rambut lurus dan gelap. Warna pupil mata juga cenderung gelap.
Pada kenyataannya, kini sulit untuk menemukan ras asli itu. Sebab, sudah terjadi percampuran. Kawin-mawin. Oleh karena itu, di setiap tubuh kita terkandung DNA dari berbagai ras tersebut.
Bangsa Indonesia, misalnya. Kita adalah percampuran dari bermacam-macam ras. Yang sudah bermigrasi masuk ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagian dari bangsa Cina. Atau ras Mongoloid, yang mengalir dari kawasan Asia Timur.
Sebagian lagi dari bangsa Arab dan Negroid. Yang mengalir ke Nusantara bersama para pedagang dan dakwah agama Islam.
Sebagian lainnya lagi dari ras Kaukasoid. Mengalir dari Eropa di zaman kolonial. Dan seterusnya. Terjadi percampuran genetika dari berbagai-bagai ras itu. Dengan komposisi yang berbeda-beda.
Bisa jadi, si A dominan pada ras Mongoloid-nya. Si B dominan ras Negroid. Si C dominan ras Kaukasoid. Namun, hampir bisa dipastikan, kita semua adalah hasil kawin silang dari berbagai ras tersebut.
Dan menariknya, berdasar jam molekul, lantas bisa diketahui, saya dan Anda ternyata seketurunan di nenek moyang generasi kesepuluh, misalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: