Pede-lah...  Alumni Universitas Swasta

Pede-lah...  Alumni Universitas Swasta

Ini sepele. Penulisan almamater Jaksa Agung Dr S.T. Burhanuddin beda antara yang sudah terpublikasi dengan yang baru dipublikasi. Pakar hukum tata negara, Dr Refly Harun: "Jika ijazah S-1 Burhanuddin palsu, semua gelarnya harus dicopot."

----------------

Dan, lanjutnya, Presiden Jokowi didesak harus memberhentikan Burhanuddin sebagai jaksa agung karena membohongi publik.

Refly kepada pers, Kamis (23/9): "Tapi, ini kalau (palsu). Sekali lagi kalau (palsu). Karena itu, harus diverifikasi secara sungguh-sungguh kebenaran data yang bersangkutan."

Menurutnya, klarifikasi dari Burhanuddin pun tidak cukup. Tetapi, harus ada investigasi secara independen.

Refly: "Termasuk, pernyataan dari institusi atau lembaga yang dituliskannya. Intinya, harus dicari kebenaran materialnya."

Soal itu menyebar ke mana-mana. Di media massa dan media sosial, heboh. Para pengamat girang berkomentaran.

Pengamat pendidikan Doni Koesoemo kepada pers Kamis (23/9) mengaku heran. Secara administrasi kepegawaian, seharusnya ada verifikasi terkait latar belakang lulusan dan data-data resmi valid yang diakui sesuai undang-undang untuk menjadi pejabat negara.

Doni: "Karena kalau individu tidak berkualifikasi mempergunakan informasi palsu, maka ini sudah merupakan tindakan kriminal."

Dilanjut: "Karena, hal itu menjadi tidak adil bagi orang lain dengan kualifikasi sama, tapi tidak terseleksi."

Lanjut lagi: "Data di kepegawaian harus lengkap. Men PAN-RB dan BKN harus meminta klarifikasi untuk verifikasi tentang validitas data. Apakah ini masalah administrasi atau maladministrasi?"

Seandainya maladministrasi atau pemalsuan data, menurutnya, jabatan Burhanuddin sekarang harus dinyatakan tidak sah dan dibatalkan.

Lain lagi. Pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Dr Mudzakir, kepada pers, Selasa (21/9), mengatakan, itu harus ditelusuri.

Mudzakir: "Harus... Itu ditelusuri dengan benar. Biasanya kan ada bukti-bukti. Saya rasa bisa dilacak. Ini S-1 di mana, terus gelar berikutnya di mana, kan jadi bingung kalau beda-beda."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: