Bekal Demo Mahasiswa ke KPK Besok
Kelompok 56 pegawai itu sudah lapor Komnas HAM, Ombudsman Republik Indonesia, sampai Persatuan Gereja-Gereja di Indonsia (PGI). Tanggapan sama: Itu kewenangan BKN (Badan Kepegawaian Nasional), penyelenggara TWK.
Nur Eko: "Pegawai KPK yang tidak lolos ASN, semisal mantan pimpinan dan penyidik KPK, masih mempunyai kesempatan berkarya di luar lembaga antirasuah. Contoh, ada mantan pegawai KPK yang menduduki jabatan eselon I di kementerian tertentu."
Hal senada diungkapkan Ketua Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional Indonesia (AMAN) Ginka Febriyanti Ginting. Dia menyatakan:
"Tes wawasan kebangsaan (TWK) adalah harga mati. Nasionalisme dalam lembaga negara adalah hal yang wajib dan tidak bisa diganggu gugat," ucap Ginka lewat keterangan tertulis kemarin.
Tapi, BEM PTMI maupun AMAN tidak menyatakan akan berdemo. Mereka tidak menggelar demo tandingan BEM SI. Sebab, berpotensi bentrok.
BEM SI, BEM PTMI, AMAN hanya mengemukakan pendapat. Hak warga negara. Kebebasan berpendapat diatur di Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.
Menyurati Jokowi termasuk kebebasan berpendapat. Cuma, materi pendapat BEM SI memaksa presiden mengintervensi keputusan KPK yang independen. Jadi, materi pendapatnya terlalu sepele, dari perspektif hukum.
Demokrasi yang ingin ditegakkan BEM SI seperti bukan kelasnya mahasiswa. Atau, mereka (sengaja atau tidak) merendahkan kelas mereka sendiri. Padahal, mahasiswa calon pemimpin bangsa.
Seumpama mereka menyasar Jokowi secara pribadi, pun terlalu lemah.
Seandainya tujuan mereka begitu, mengapa mereka tidak melakukan audit pembangunan infrastruktur yang digalakkan Jokowi selama ini? Apakah sudah efisien menggunakan uang negara ataukah pemborosan? Kalau boros, seberapa boros? Tolok ukurnya apa? Berikan perbandingan biaya yang efisien. Juga, tentukan infrastruktur yang mana, lokasi tepatnya?
Atau, yang lebih gampang, lakukan riset. Dengan asumsi: Benarkah terpilihnya putra dan menantu Jokowi jadi kepala daerah akibat pengaruh sosok Jokowi selaku presiden? Bagaimana detail deskripsi keter-pengaruh-annya? Seberapa kualitas dan kuantitasnya? Riset... Riset.
Tapi, umumnya mahasiswa kita malas riset. Jangankan riset seperti itu, riset untuk skripsi saja pusing.
Yang paling gampang, memang demo. Tinggal chating WA dengan teman, langsung berangkat... Terus, bicara demokrasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: