Vaksinasi untuk Hindari Rabies

Vaksinasi untuk Hindari Rabies

KEMARIN (28/9/3021) merupakan hari Rabies International. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ikut memperingati. Kampus yang berada di Barat Surabaya itu mengadakan vaksinasi anti-rabies drive-thru untuk 150 hewan peliharaan.

Lily Ana, warga Darmo Permai, Surabaya, membawa tiga anjingnyi untuk divaksin rabies. Bonbon, Flufy, dan Bela, nama anjing itu, tidak rewel saat disuntik. Mereka sudah biasa disuntik. Menurut Lily, setiap tahun ketiga anjingnyi divaksin. Terutama Flufy. Anjing itu kini berusia 3 tahun. Lily merawat anjing itu sejak berusia 3 bulan.

”Saya dan Flufy sudah ada ikatan batin. Jangan sampai anjing saya ada masalah. Saya juga punya dokter khusus untuk anjing. Tiap beberapa bulan sekali, Flufy disuntik vitamin,” ujar perempuan yang berprofesi dokter umum itu.

Setelah mendapat suntik rabies, Flufy, Bonbon, dan Bela mendapat sertifikat yang menyatakan mereka sudah divaksin. Tentu sertifikat itu tidak masuk ke aplikasi PeduliLindungi.

REKTOR UWKS Widodo Ario Kentjono membawa kucing peliharaannya ke kampus untuk vaksinasi anti-rabies. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Rektor UWKS Prof Widodo Ario Kentjono mengatakan, ada empat jenis hewan yang boleh ikut vaksinasi. Empat jenis hewan itu adalah primata, musang, kucing, dan anjing. ”Pelaksanaan vaksin sampai Rabu (29/9). Mereka sudah mendaftarkan hewan peliharaan untuk vaksin sejak Minggu kemarin,” ujar rektor yang baru sebulan dilantik itu.

Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Hewan UWKS Era Harmudji menambahkan, rabies sangat berbahaya. Selain bisa mematikan hewan, juga bisa menular ke manusia. Bahkan bisa menimbulkan kematian bagi manusia. Biasanya virus rabies akan menular dari air liur atau gigitan hewan.

Era mengimbau agar hewan peliharaan yang berpotensi tertular rabies segera divaksin. Vaksinasi bisa dilakukan sejak usia hewan 3 bulan. Kemudian 2 bulan berikutnya diwajibkan divaksin lagi. Setelah itu, setahun sekali hewan diwajibkan suntik vaksin rabies.

”Setelah divaksin mereka bakal dapat sertifikat vaksin rabies. Nah nanti sertifikat ini berguna untuk memudahkan lalu lintas hewan. Biasanya kalau ke luar negeri akan ditanya sertifikat itu oleh petugas,” katanya.

Selain rabies, virus Covid-19 juga bisa menjangkiti hewan. Salah satu kasusnya adalah harimau Sumatera di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. Menurut Era, virus korona pada hewan sudah lama ditemukan. Tapi sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan apakah virus itu bisa menular dari hewan ke manusia atau tidak. Gejala yang dirasakan hampir sama dengan manusia. Seperti batuk, pilek, dan demam.

”Cara pencegahannya adalah menjaga kebersihan hewan. Hewan tidak perlu dipakaikan masker ya,” ujar Era. (Andre Bakhtiar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: