Lid Cup Bergaya Impresionis

Lid Cup Bergaya Impresionis

Empat mahasiswa Graphic Design LaSalle College Surabaya berkolaborasi membuat desain lid cup. Hasilnya bukan hanya harus disukai klien penggunanya. Namun yang bisa memberikan wacana yang tepat tentang pentingnya desain dalam industri kreatif.

Seorang desainer harus berani berpikir out of the box dalam mencipta. Pikiran itu biasanya ada dalam bentuk ide kreatif dan inovatif dalam berkarya. Salah satu cirinya terlihat dari munculnya suatu hal yang tidak dipikirkan orang lain.

Hasil dari sikap kritisnya serta dan dari berkehendak bebas tentang sesuatu. Lantas diwujudkan segera. ”Setiap entrepreneur yang berpikir demikian sangat dibutuhkan agar desainer lebih jeli melihat peluang,” terang B.G. Fabiola Natasha, Program Coordinator Graphic Design LaSalle College Surabaya.

Namun tak cukup itu. Jika menyangkut kebutuhan desain dalam industri, maka desainer tak bisa berpikir dengan egonya sendiri. Dia perlu mengetahui karakter dari klien dan produk klien. ”Harus tahu seperti apa, yang inginkan, bagaimana visi dan misi perusahaan itu,” terang Fabiola.

Ditambah siapakah target pasar dan audiennya. ”Makanya dalam proyek ini, saya ingatkan mereka bahwa dalam proses desain, tidak hanya mengolah gambar. Membuat desain itu mengombinasikan komunikasi dan visual yang tujuannya untuk bisnis,” katanya.

Berlangsung pada 27 September 2021 di kampus LaSalle College Surabaya, karya Aulia Widad Ashianty ditetapkan sebagai desain terbaik. (Rizal Hanafi Harian Disway)

Hal itu disampaikan Fabiola saat pada penyerahan penghargaan kepada empat mahasiswa Graphic Design tahun 2020 yang dibimbingnya mencipta desain. Berlangsung pada 27 September 2021 di kampus LaSalle College Surabaya, karya Aulia Widad Ashianty ditetapkan sebagai desain terbaik.

Proyek tersebut diberikan kepada mereka terkait keinginan sebuah perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan yang ingin membuatsentuhan berbeda pada lid cup-nya. ”Selain menjaga agar minuman tidak tumpah, lid cup berfungsi sebagai media yang mengantar pengguna produk mengetahui dan mengenali perusahaan, jadi harus oke,” ungkap Fabiola.

Kebetulan produk kemasan gelas itu hanya didistribusikan di Pulau Bali. ”Dalam memberikan wajah baru pada lid cup itu kami meminta empat mahasiswa LaSalle College Surabaya untuk mendesain,” terang Marketing Manager PT Atlantic Biruraya Haryanto Setiawan Wiyoto.

Marketing Manager PT Atlantic Biruraya Haryanto Setiawan Wiyoto bersama Principal of LaSalle College Surabaya Pranakusuma Sudhana dan Program Coordinator Graphic Design LaSalle College Surabaya B.G. Fabiola Natasha. (Rizal Hanafi Harian Disway)

Sebagai pihak pengguna desain, Haryanto memuji hasil karya empat mahasiswa. Waktunya tepat ketika ada rencana me-redesign. ”Kami senang LaSalle College Surabaya merespons baik. Proyek ini sangat tepat untuk mendukung program kerja sama segitiga industri-akademisi-pelaku penyedia regulasi,” terangnya.

Bersama Fabiola, keempat mahasiswa itu bekerja hampir sebulan lebih. Kepda mereka, Fabiola yang juga Chinese ink painting artist itu memberikan clue untuk bekerja. Utamanya memahami keinginan klien terkait keberadaan lid cup yang menjdi media komunikasi sebuah produk.

”Maka mereka ya harus tahu bagaimana menempatkan elemen dan informasi wajib yang tertera. Seperti nama perusahaan, logo produk, kode produksi, berat bersih dan lain-lain. Penataan prinsip desain yang tepat perlu diperhatikan untuk mendapat kesempurnaan,” kata fotografer itu.

Untuk mahasiswa, inilah kesempatan tepat untuk mempelajari klien. Mereka telah melalui beberapa tahap. Dimulai membuat sketsa awal. Keempatnya secara ketat mengomunikasikan idenya lewat bahasa visual yang berupa bentuk, gambar dan tulisan. Masing-masing bahkan memberikan tiga alternatif desain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: