Usung Moderasi Beragama, Kuatkan Nasionalisme

Usung Moderasi Beragama, Kuatkan Nasionalisme

Sebanyak 4670 mahasiswa baru (maba) antusias mengikuti Program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Meskipun dilangsungkan secara daring dengan Zoom meeting. Diramaikan kompetisi video pula.

Awalnya, panitia sempat waswas tentang semangat dan antusiasme maba terhadap tema PBAK tahun ini. Apalagi bila dilaksanakan secara daring. Tapi ternyata hampir seluruh peserta menyambut positif dan sangat baik. Terbukti tak ada maba yang mematikan kamera selama mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

”Bahkan berbagai pertanyaan masuk begitu banyak dituliskan di kolom chat link zoom. Mereka semua ingin mendapatkan tambahan pengetahuan dari semua narasumber yang kompeten dengan tema,” kata Ketua Panitia PBAK UINSA Surabaya Tahun 2021 Drs. H. Nur Kholis, M.Ed. Admin., Ph.D.

Pemaparan materi PBAK 2021 oleh Rektor Prof. H. Masdar Hilmy., MA., Ph.D melalui Zoom meeting yang disampaikan di depan 6670 maba. (UINSA untuk Harian Disway)

Pertanyaan itu salah satunya disampaikan maba dari Prodi Sosiologi, Nezta Mack Rice. Ia mengajukan pertanyaan serius seputar korupsi. ”Salah satu tanda nasionalisme adalah tanggap atas ancaman dari dalam. Korupsi adalah ancaman dari dalam. Bagaimana bapak mengajarkan kami untuk antikorupsi?,” tanyanya.

Antusiasme itu sangat menghidupkan PBAK. Tampak benar bahwa pengenalan awal tentang kampus kepada maba amatlah penting. ”PBAK masih dibutuhkan. Pgogram ini memberikan pengetahuan dan pengalaman baru untuk mengenal kehidupan akademik di kampus,” tegas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Muhid, M.Ag.

Ia menegaskan, dengan PBAK, maka mahasiswa sebagai salah satu unsur civitas akademika bisa diarahkan untuk memiliki kecintaan terhadap akademik dan almamater. Untuk itu, bagi mereka perlu mendapatkan pengarahan dan informasi tentang kampus. Baik masalah akademik dan lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka untuk kesuksesan dan keberhasilan pendidikan mereka,” ujar Muhid.

Dengan tema Generasi Millenial Teguhkan Moderasi Keagamaan dan Wawasan Kebangsaan serta Kuatkan Produktivitas dan Inovasi Menuju Era Post Pandemi Covid-19, PBAK mengarah pada bingkai kebangsaan Indonesia yang majemuk dan kaya akan ragam budaya dan sosial.

Pemahaman akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas egoisme pribadi dan golongan menjadi modalitas kuat generasi muda bangsa, agar tumbuh menjadi pribadi yang agamis namun tetap sosialis.

Mahasiswa baru UINSA yang mengikuti PBAK 2021 dengan Zoom meeting. Kehadiran mereka disambut antusias sebagai bagian kampus pencetak generasi unggul dan kompetitif bertaraf internasional. (UINSA untuk Harian Disway)

Tentang hal tersebut, Nur Kholis menjelaskan bahwa selain produktivitas intelektual, melalui tema PBAK UINSA Tahun 2021, diharapkan dapat menumbuhkan sikap moderat beragama dalam diri mahasiswa. Menurutnya, sikap moderat beragama dapat dipahami sebagai sikap moderat dalam bermasyarakat.

”Sehingga sebagai warga di negara yang mengharuskan beragama, sikap moderat membawa tujuan agar warga kampus khususnya civitas akademika UINSA menjadi masyarakat yang tidak hanya religius. Tapi juga memiliki kepedulian dan sikap toleransi,” papar wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSA Surabaya itu.

Ada tiga karakter yaitu intelektualitas, religiusitas, dan sosialitas. Jika bisa diinternalisasikan dalam diri mahasiswa, maka mereka akan menjadi generasi yang kaffah. ”Sehingga kelak, ketika tidak lagi berada pada era pandemi, mahasiswa terlatih menjadi pribadi yang produktif, cinta damai, serta memahami situasi di kehidupan kampus secara lebih baik,” tegasnya.

Melalui PBAK pula, maba dikenalkan pada berbagai informasi akademik dan kemahasiswaan serta menjadi momen pembekalan sebelum mengikuti perkuliahan secara reguler. Apalagi materi dalam kegiatan yang digelar pada 2 dan 3 September 2021 itu dikuatkan dengan narasumber pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: