Sapuan Awal yang Menentukan
Ada sayatan tegas serupa serat batang-batang kayu yang basah. Pun silang merah seperti sorot sinar matahari yang melesat dari sela dedaunan. Pemberian garis putih di sisi kiri bagian atas kanvas seperti tetesan air menjelang jatuh ke tanah.
Tak cuma abstraksi nuansa, Leli menggemari abstrak karena sekaligus memasukkan filosofi ke dalam karyanya. Jadi, meskipun terlihat ’begitu saja’, abstrak tak hanya sekadar. Seperti Waltz on The Water yang mewakili pesannya tentang kebahagiaan yang bersifat tak abadi.
Bahwa orang tak bisa selalu bahagia. ”Bisa saja kebahagiaan itu sesaat saja. Seperti mereka yang sedang menari waltz di atas air. Setiap saat bisa tercebur, bukan,” terang warga Bintaro, Tangerang Selatan itu.
Ada karyanya yang lain, After The Rain. Yang ini gambaran tentang harapan. ”Setelah hujan, bumi akan kembali cerah dan segar kembali. Seperti itulah kehidupan. Ketika semua hambatan berhasil dilalui, maka akan muncul hari yang baik,” ungkapnya.
Sementara Along The Way menampilkan komposisi warna yang panjang dengan banyak goresan serta perpaduan warna. Tak horisontal penuh. Tapi terdapat sekat-sekat yang diwakilkan oleh percampuran warna dalam kanvasnya.
Ia menggambarkan perjalanan hidup yang penuh warna. ”Tak selalu mulus. Pasti ada hambatan demi hambatan. Cipratan-cipratan itu seolah personifikasi segala upaya kita untuk tetap fight dalam mengarungi perjalanan hidup,” ujarnya.
Belakangan, kecintaan pada abstrak itu mendorong Leli terjun dalam dunia pendidikan seni rupa. ”Saya sedang menyiapkan kelas abstract for beginner. Proses pengajarannya dilakukan di Artland Alam Sutra, Tangerang Selatan. Metodenya tak langsung mengajarkan abstrak. Yang ingin menekuni abstrak harus mengetahui dasar-dasar melukis. Seperti menekuni gaya realisme atau impresionisme terlebih dulu,” paparnya.
Proses itu sama dengan pengalamannya sendiri. Dalam perjalanan estetik menuju abtsrak, dia menekuni gaya-gaya itu. ”Saya terinspirasi Van Gogh. Sampai mengoleksi buku-buku tentangnya. Saya punya tiga orisinal poster lukisannya yang diimpor dari Amerika Serikat. Semuanya menyumbang proses saya menjadi yang sekarang,” ungkapnya.
Pentingnya belajar bentuk dalam seni rupa dasar sebelum merambah abstrak, akan melatih skill motorik, kemampuan analisa, pengenalan, dan pengamatan objek. Lalu berpikir tiga dimensi untuk mewujudkan objek dalam bentuk abstrak. ”Terakhir, trying to put my original character. Itu penting. Membuat tarikan garis setiap orang berbeda-beda. Setiap garis harus khas," ungkapnya.
Pelajaran itu didapatkan ketika dia berguru secara khusus pada Agus Budiyanto. Seorang seniman atau watercolorist abstrak ternama Indonesia. ”Hasilnya, otak saya lebih cepat mengenali bentuk sebuah objek. Saya sengaja mempelajarinya dengan seksama. Jangan lupa, yang paling utama tempatkanlah rasa itu pada karya. Pasti hasilnya yahud,” tegasnya. (Guruh Dimas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: