Masa Depan Tiga Menteri Perempuan

Masa Depan Tiga Menteri Perempuan

Dia menjadi menteri luar negeri RI perempuan pertama. Sejak merdeka, belum pernah ada perempuan yang memegang jabatan strategis itu. Membawahkan seluruh kedutaan dan perwakilan RI di seluruh dunia.

Risma menteri paling baru ketimbang dua menteri perempuan di atas. Namun, popularitasnyi tidak kalah dengan mereka. Berbagai kiprahnyi sering viral. Bahkan, ada yang menggadang-gadang jadi gubernur dan presiden.

Kariernyi istimewa. Dari birokrat menjadi wali kota Surabaya dua periode. Prestasinyi saat menjadi wali kota dipuji banyak orang. Sehingga alumnus ITS itu menarik hati Jokowi untuk menggaetnyi sebagai menteri.

Setelah menjadi wali kota Surabaya, dia telah membuktikan diri sebagai politikus tulen. Berhasil lolos dari upaya pelengseran yang konon dipromotori kader partai pengusungnyi. Bahkan, setelah itu, dia menjadi penentu kebijakan partai di Surabaya.

Sejak itu Risma tidak bisa dianggap enteng sebagai politikus tulen. Apalagi setelah menjadi kesayangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia menjadi pejabat publik sekaligus politikus yang tak tergoyahkan.

Sayang, saat jadi menteri, dia lebih populer karena selalu marah-marah setiap ke daerah. Menyemprot kepala daerah atau anak buahnyi yang dianggap tak becus bekerja. Sampai bikin tersinggung kepala daerah setempat.

Gara-gara sering marah di depan umum, sampai ada yang menjulukinyi sebagai pejabat temperamental. Menteri pemarah. Meski, di sisi lain, dia juga mengangkat anak jalanan untuk bekerja dan teliti memelototi angka orang miskin.

Terhadap opini publik tentang dirinyi, dia cuek bebek. Seakan tak peduli dengan berbagai kritik yang ditujukan kepadanyi. Dia pun bisa menyapu jalanan dan halaman makam di saat publik mempersoalkan kemarahannyi yang tak terkendali. Tanpa risi ditonton orang.

Pembelanyi sangat banyak. Jangan usik dia. Pasti yang mengusiknyi akan berhadapan dengan army netizennyi yang sangat loyal. Bisa-bisa dikuliti habis sampai aib yang selama ini disembunyikan.

Gubernur Gorontalo contohnya. Ia sempat dikuliti netizen setelah mengaku tersinggung dengan marah-marahnyi Risma di daerahnya. Gaduh itu selesai setelah Risma minta maaf ke gubernur melalui WA istrinya.

Hebat.

Jadi, kini ada tiga menteri perempuan hebat. Sri Mulyani, Retno Marsudi, dan Tri Rismaharini. Sri Mulyani teknokrat tulen, Retno Marsudi diplomat tulen, dan Risma birokrat politikus tulen.

Sesuai tugasnyi, Sri Mulyani yang mencari duit dan mengelolanya untuk negara. Retno Marsudi mencari dukungan internasional untuk negeri ini. Sedangkan Risma bertugas membagi uang negara untuk warga yang membutuhkan.

Bedanya, Sri Mulyani dan Retno Marsudi tidak memiliki basis politik yang kuat. Keduanyi tidak terafilisasi dengan partai politik mana pun. Keduanyi menjadi menteri karena profesionalitasnyi. Bukan karena kekuatan politik.

Sementara itu, Risma yang semula birokrat memiliki basis politik yang dahsyat. Meski orang baru di PDI Perjuangan, dia telah menjadi kader kesayangan pimpinan puncak partai. Juga, menjadi kader perempuan kebanggaannyi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: