Silaturahmi sambil Unjuk Karya

Silaturahmi sambil Unjuk Karya

Kumbokarno Wungu adalah karya Triyoso Yusuf. Lukisan itu menggambarkan sesosok manusia tua berbaju ungu. Di sekelilingnya ada tokoh wayang dengan adegan seperti sedang berperang. Lewat karya ini, Triyoso menggabungkan cerita budaya Jawa dengan fenomena manusia modern.

”Menceritakan tentang Kumbokarno yang bangun dari tidur panjang ketika pasukan Hanoman datang menyerang ke daerahnya. Saya menggambarkan spirit manusia yang kadang datangnya terlambat sehingga melewatkan kesempatan emas,” sebutnya.

Artlur yang diikuti 33 seniman dengan 80 karya sejatinya dijadwalkan terselenggara pada Juli 2021. Tetapi diundur akibat penerapan PPKM. Namun hal itu tidak menurunkan animo semua seniman untuk bereuni meramaikan acara. Semangat mereka untuk berkarya malah membara karena lama tak bertemu dan pameran. (Rizal Hanafi/Harian Disway)

Dari jajaran para guru, ada Ellys Nanik Setyawati. Ellys yang mengajar di SMSR sejak 1987 itu membikin karya memakai cara yang nyentrik. Membuat eksperimen lukisan dengan bolpoin dan sedikit sentuhan cat lukis. ”Ini karya pertama saya menggunakan bolpoin. Dikerjakan di sela kesibukan ngajar. Cukup lama mengerjaknnya. Tapi rasanya cara seperti ini bisa jadi cara lebih enak dan fleksibel,” tukasnya.

Sebagai guru, Ellys justru memuji karya-karya mantan anak didiknya di Artlur. Di matanya, mereka memiliki tangan-tangan ajaib. Ia berharap agar acara semacam ini bisa konsisten diadakan. ”Semoga tali persaudaraan SMSR Surabaya bisa terikat terus. ”Semoga sekolah ini terus menjadi instansi yang berkontribusi terhadap lahirnya pada seniman serta penggiat budaya,” tegasnya. (Heti Palestina Yunani-Ajib Syahrian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: