Paik's Spirit: Nikmatnya Minum Sambil Ngobrol Masalah Hidup
’’Aku sudah membuat banyak acara untuk memperkenalkan kuliner Korea. Tapi minuman beralkohol Korea sama enaknya dengan makanannya,’’ tutur Chef Baek, dalam konferensi pers online sebelum Paik’s Spirit diluncurkan di Netflix dua pekan lalu (1/10). ’’Ada begitu banyak minuman Korea yang bisa dikenalkan kepada dunia,’’ jelasnya.
Paik’s Spirit hanya terdiri dari enam episode. Tamunya macam-macam. Kebanyakan dari dunia hiburan. Misalnya aktor Flower of Evil Lee Joon-gi dan bintang The World of the Married Kim Hee-ae. Tapi ia juga pernah mengundang pemain voli nasional Kim Yeon-koung. Beberapa tamu adalah teman baiknya. Tapi ada juga yang baru ia jumpai saat syuting Paik’s Spirit.
’’Mereka adalah sosok-sosok terkenal. Mereka menjadi inspirasi banyak orang di bidang masing-masing,’’ kata Chef Baek. ’’Tapi, seiring dengan mengalirnya percakapan sambil minum, kami bisa rileks dan menceritakan hal-hal yang luar biasa. Kadang menyentuh. Kadang menggugah. Macam-macam. Aku belajar banyak dari mereka,’’ tuturnya.
BINTANG VOLI nasional, Kim Yeon-koung (kanan) menikmati draft beer sambil mengudap ayam goreng. Baek adalah fans berat Kim.
Obrolan Penuh Makna
Ya, bayangkan saja. Setelah siang yang sibuk di pabrik makgeoli, Chef Baek dan Na Young-seok duduk lama sekali di sebuah resto. Mencobai bermacam merek makgeoli. Entah pada mangkuk ke berapa, mereka tiba-tiba saling curhat soal pekerjaan. Keresahan tentang beban, ekspektasi publik, hingga kebutuhan untuk merasa relevan terlontar dari mulut mereka.
’’Aku sekarang memimpin tim berisi 50 orang,’’ kata Na PD—sapaan akrab Na Young-seok. ’’Semuanya muda-muda. Pintar-pintar. Brilian. Kadang, saat bersama mereka, aku merasa kecil,’’ ia mengaku.
Produser 45 tahun itu bilang, saking kerennya, timnya bisa jalan sendiri tanpa ia pimpin. Bahkan, tak jarang, ia merasa ide-ide mereka lebih bagus daripada gagasannya sendiri. ’’Aku kadang merasa keberadaanku malah menghambat kebebasan dan kreativitas mereka,’’ kata pria yang membuat acara ragam populer 2 Days & 1 Night, 3 Meals a Day, Youn’s Kitchen, hingga New Journey to the West tersebut.
Chef Baek mengutarakan keresahan serupa. Semakin besar namanya, ia semakin merasa tidak berdaya. Banyak orang bergantung kepadanya. Sementara publik menaruh ekspektasi begitu tinggi pada acara maupun brand makanannya. Kadang ia takut melangkah. Karena takut mengecewakan banyak orang.
Obrolan itu tidak ada ujung pangkalnya. Na PD tidak mendapatkan solusi atas kekhawatirannya. Tapi rasanya senang bisa mengungkapkan keresahan pada orang lain. Rasanya senang bila ada yang mendengar. Dan kita, penonton Paik’s Spirit, merasa dilibatkan dalam obrolan-obrolan yang hangat dan penuh makna tersebut.
Habis menonton Paik’s Spirit, rasanya langsung kepingin menelepon teman. Lalu mengajaknya ngopi di kedai terdekat. Sambil curhat masalah pekerjaan. Atau soal gebetan. Pokoknya tentang hidup. Eh, ngomong-ngomong, tahu enggak kenapa setiap minum soju harus toast dulu?
’’Dulu di jaman perang, utusan antarpihak sering minum bareng. Karena takut minumannya diracun, mereka saling membenturkan gelas. Supaya ada cairan yang tercampur. Dengan begitu, musuh tak berani meracunmu,’’ cerita Chef Baek. Beneran nih? ’’Nggak tahu. Itu cuma teori,’’ katanya, lantas terkekeh. Ah, senangnya punya teman minum seperti Chef Baek… (Retna Christa)
PADA episode kedua bareng aktor Lee Joon-gi (kanan), Baek Jong-won memperkenalkannya kepada cocktail dari minuman tradisional Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: