Benarkah Adam Setinggi 27 Meter?
Itu menjadi kajian yang menarik karena dua hal. Pertama, informasi tersebut tidak mendapat dukungan dari dalam Al-Qur’an. Tidak ada ayat Al-Qur’an yang memberikan clue tentang Adam memiliki tubuh setinggi puluhan meter.
Kedua, tidak memperoleh dukungan dari data-data saintifik. Tidak ada fosil manusia yang memiliki ketinggian seperti itu. Baik manusia purba, homo erectus. Maupun, manusia modern, homo sapiens.
Fosil manusia telah ditemukan dari zaman ratusan ribu tahun yang lalu di berbagai penjuru Benua Afrika. Dan kemudian menyebar, ditemukan di berbagai Benua Asia, Eropa, Australia, sampai Amerika. Tinggi rata-rata fosil itu sekitar 1,5 meter sampai maksimal 3 meter. Tidak ada yang mencapai 27 meter.
Fosil makhluk berukuran tinggi besar, yang mirip manusia, adalah Meganthropus dan Gigantopithecus.
Meganthropus palaeojavanicus masuk klasifikasi manusia raksasa purba. Ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah, oleh arkeolog G.H.R. von Koeningswald pada 1936–1941. Manusia raksasa itu hidup di zaman sekitar 2–1 juta tahun yang lalu. Tingginya sekitar 2 meter.
Sedangkan Gigantopithecus masuk klasifikasi bukan manusia. Lebih mirip orang utan. Fosilnya ditemukan kali pertama di daratan Tiongkok. Dari zaman sekitar 2 juta tahun yang lalu sampai 300 ratus ribu tahun yang lalu. Tingginya sekitar 3 meter. Dengan bobot 600 kg.
Demikian pula ukuran tubuh manusia modern. Sejak ribuan tahun yang lalu sampai sekarang juga tidak ada bukti yang tubuhnya mencapai ketinggian puluhan meter.
Mumi para Fir’aun, misalnya, memiliki ketinggian rata-rata 1,6–1,8 meter. Sama dengan manusia modern pada umumnya.
Memang ada catatan sejarah yang menunjukkan manusia modern bisa mencapai ketinggian lebih dari itu. Namun, itu dikategorikan sebagai penyakit hipertropi, pada kelenjar hipofisisnya. Sebuah kelainan hormon pertumbuhan yang disebut sebagai gigantisme.
Kelainan itu, misalnya, dialami Robert Wadlow dari AS. Yang badannya meninggi sampai menjadi 2,72 meter. Kemudian ia meninggal dunia dalam usia sangat muda, 22 tahun. Pada 1840.
Artinya, kita bisa menyimpulkan bahwa DNA manusia modern –alias Bani Adam –ini memang tidak mengandung perintah untuk menjadikan tubuhnya meninggi sampai puluhan meter. Kecuali sebagai sebuah anomali. Dan ternyata, yang demikian itu sudah berjalan selama puluhan ribu tahun. Sejak zaman nenek moyang manusia. Yang genetiknya diwariskan kepada kita semua….
Wallahu a’lam bissawab. (Bersambung)
*Agus Mustofa adalah alumnus Teknik Nuklir UGM, penulis buku-buku tasawuf modern, dan founder kajian Islam futuristik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: