Sekolah Wajib Pakai PeduliLindungi

Sekolah Wajib Pakai PeduliLindungi

PEMKOT sedang mengejar capaian vaksinasi pelajar. Agar lebih banyak yang divaksin, pemkot mewajibkan setiap sekolah memasang barcode PeduliLindungi di pintu masuk mereka.

Itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Febria Rachmanita kemarin. Diharapkan, upaya itu bisa mengedukasi orang tua tentang pentingnya vaksinasi pada anak.

Yang boleh masuk ke sekolah hanya anak yang sudah divaksin. Minimal satu kali.

Capaian vaksinasi dosis pertama untuk tingkat SD/MI mencapai 78,86 persen. Lebih dari target yang ditetapkan. Sementara itu, dosis kedua baru 36,05 persen. Untuk tingkat SMP, angkanya mencapai 77,13 persen. Dosis kedua mencapai 57,9 persen.

Masih ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya divaksin. Karena itulah, capaian vaksinasi pelajar belum 100 persen. Tidak sebanding dengan capaian vaksinasi umum pemkot yang sudah 112 persen.

Aplikasi PeduliLindungi akan membantu upaya deteksi dini pemkot. Siswa yang belum divaksin, kontak erat pasien Covid-19, hingga yang positif akan ketahuan jika memaksakan diri untuk masuk sekolah.

”Kalau ada yang tertular, kami bisa mencari dari mana dia tertular. Misalnya, yang kemarin. Ternyata dia terpaparnya bukan di sekolah. Tapi luar sekolah,” jelas perempuan yang merangkap sebagai Dirut RS dr Soewandhie itu. Dalam swab massal yang dilakukan di sekolah, terdapat sejumlah siswa yang terkonfirmasi positif.

Pemkot mengisolasi mereka di asrama haji. Setelah ditelusuri, penularan tidak sampai menyebar di sekolah. Ternyata siswa tersebut tertular di lingkungan tempat tinggalnya.

Swab massal digelar dua kali dalam sepekan. Pemkot mengerahkan fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas di kawasan sekolah masing-masing.

Kapasitas kelas juga tidak akan ditingkatkan sesuai rekomendasi yang diberikan pemerintah pusat. Pemkot hanya mengizinkan sekolah diisi 25 persen pelajar. Sementara itu, pusat memperbolehkan 50 persen.  (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: