Hometown Cha Cha Cha: Angkat Masalah yang Jarang Dibicarakan

Hometown Cha Cha Cha: Angkat Masalah yang Jarang Dibicarakan

SPOILER ALERT

 

SEBAGAI drama bergenre slice of life, Hometown Cha Cha Cha memang tidak melibatkan konflik-konflik besar. Tidak ada mafia yang menyimpan emas batangan, tidak ada pertempuran antara agen rahasia, apalagi pembunuh berantai yang menghabiskan seisi kota. Yang diangkat adalah kehidupan sehari-hari. Konfliknya pun sering kita jumpai di masyarakat sekitar.

Penulis Shin Ha-eun patut diacungi jempol banyak-banyak. Karena dia berhasil menuliskan konflik-konflik biasa tersebut dengan cara yang begitu indah dan menyentuh hati. Ringan. Tapi sangat dalam dan bermakna. Penyelesaiannya pun sangat masuk akal dan mudah dipahami.

So, sebelum kita membahas pasangan utama, Hong Du-sik dan Yoon Hye-jin, mari kita melihat kembali masalah-masalah yang dialami warga Gongjin. Problem yang jarang diangkat drama-drama lain. Tapi langsung menyentuh hati. Saking relatable-nya dengan apa yang sering kita alami sendiri. Oh ya, artikel ini mengandung spoiler dari episode ke-15 Hometown Cha Cha Cha

 

HUBUNGAN Yeo Hwa-jeong (Lee Bong-ryun, kanan) dan Yoo Cho-hui (Hong Ji-hee) disampaikan dengan cara yang tidak biasa.

Hubungan yang Rumit

Kisah cinta sesama jenis tidak sering diangkat dalam drama Korea. Kalaupun ada plot tentang homoseksual, biasanya antara sesama gay. Nah, tema homoseksual yang ada dalam Hometown Cha Cha Cha ini unik. Karena melibatkan seorang perempuan gay, Yoo Cho-hui (diperankan aktris teater Hong Ji-hee), dengan perempuan heteroseksual, Yeo Hwa-jeong (Lee Bong-ryun). 

Cho-hui adalah cinta pertama Chang Yeoung-guk (In Gyo-jin), suami Hwa-jeong. Sejak dulu, mereka bertiga bersahabat dekat. Namun, Cho-hui pindah ke luar kota. Dia baru kembali ke Gongjin ketika Hwa-jeong dan Yeong-guk sudah bercerai. Yeong-guk menganggap situasi itu sebagai kesempatan untuk mendapatkan kembali Cho-hui. 

Namun, Cho-hui tidak pernah menanggapi ajakan Yeong-guk untuk berpacaran. Sebaliknya, dia malah mengakrabi Hwa-jeong. Dia mengajak makan siang, memberinya krim mata yang mahal, dan selalu mengenakan gelang persahabatan yang kembaran dengan Hwa-jeong. Ternyata, pada episode 14, kita tahu alasan dia menolak Yeong-guk.

Lalu, pada episode ke-15, perempuan yang berprofesi sebagai guru SD itu mengakui perasaan dia kepada Hwa-jeong. Ternyata, Hwa-jeong tidak terkejut. Dia sudah tahu dari dulu. Namun, dia tidak lantas menerima cinta Cho-hui. Murni karena dia lebih mencintai Yeong-guk. Dan dia sudah menganggap Cho-hui sebagai adik sendiri.

’’Aku tidak bisa mencintaimu dengan cara seperti kamu mencintai aku. Tapi kamu tahu, kan. Aku sayang padamu. Dan itu tidak akan berubah,’’ kata Hwa-jeong hangat. Hanya itu yang perlu didengar Cho-hui. Dia sudah bisa menerima kenyataan, bahwa Hwa-jeong bukan lesbian. Dia merelakan perasaan yang telah terpendam sejak lama.   

So, kalau ada yang bilang bahwa homoseksualitas itu menular, harus berpikir ulang. Kalau memang tidak suka sesama jenis, maka mereka tidak akan berpaling. Seindah dan setulus apa pun cinta yang mereka terima. Hubungan Cho-hui dan Hwa-jeong sangatlah hangat. Meski ada cinta yang bertepuk sebelah tangan. 

Sumber: