Vaksinasi Lansia Jatim Belum 50 Persen
MESKI kasus Covid-19 melandai, vaksinasi harus terus digenjot. Terutama untuk para lanjut usia (lansia). Hingga kemarin, capaian vaksinasi para lansia di Jawa Timur masih rendah.
Dosis pertama baru mencapai 33,63 persen. Sedangkan dosis kedua masih 18,38 persen. ”Lansia itu harus diprioritaskan menerima vaksin Covid-19. Bahkan, kalau bisa juga disuntik vaksin lain,” ujar konsultan Geriatri dr Novira Widajanti kemarin (20/10).
Kesehatan para lansia bisa diperbaiki dengan penyuntikan vaksin. Apalagi, kata Novi, sekarang usia harapan hidup lansia bertambah. Kriteria lansia di atas 60 tahun. Sedangkan harapan hidup mencapai 70 tahun.
Menurutnyi, faktor penuaan bersumber dari internal dan eksternal. Yakni, dari genetik, gaya hidup, lingkungan, serta sosial budaya. Jadi, setiap orang yang sama-sama berusia 70 tahun sangat memungkinkan beda kondisi kesehatan.
Artinya, standar lansia ditentukan usia fisiknya. Bukan sekadar usia kronologis. Sebab, kesehatan lansia tak lain merupakan tabungan dari proses kesehatan di masa muda. ”Saat sudah tua akan mengalami penurunan fungsional biologis,” ungkap Novi.
Maka, risiko lansia terpapar virus bakal lebih besar dan fatal. Fungsi biologisnya tidak bisa kembali seperti sebelumnya. Potensi kematiannya juga sangat tinggi. Dengan demikian, vaksin Covid-19 akan sangat berdampak signifikan bagi mereka.
Apalagi, bagi para lansia yang memiliki komorbid. Titer antibodi akan sulit dimunculkan dari vaksin. ”Idealnya, komorbid harus diatasi lebih dulu. Baru divaksin,” kata Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Jatim dr Gatot Soegiarto.
Menurutnya, faktor selain fisik juga harus sangat diperhatikan. Misalnya, psikologis para lansia. Yakni, berdiam diri di rumah dalam waktu yang lama. Maka, otomatis bisa membuat mereka jenuh dan bosan. ”Tidak nyaman. Nanti susah tidur, stres, bahkan bisa depresi,” jelas Gatot.
Untuk itu, pendampingan psikis juga tak kalah penting. Mereka harus sering diajak mengobrol. Atau menjalani aktivitas yang baru sama sekali.
Jam istirahat juga harus diatur. Setidaknya 6 hingga 8 jam per hari. Sebab, kata Gatot, itu sangat membantu meningkatkan kualitas hidup para lansia. ”Jadi, vaksinasi juga sangat penting. Jangan takut. Menua itu pasti. Menjaga kesehatan itu wajib,” jelasnya.
Sementara itu, epidemiolog Universitas Airlangga Wishnu Purnomo mengatakan, harus ada strategi khusus untuk meningkatkan capaian vaksin para lansia. Salah satunya dengan mendatangi setiap rumah. Door-to-door. "Petugas harus jemput bola," tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: