Peminat Olahraga Berkuda atau Equestrian di Indonesia Makin Banyak

Peminat Olahraga Berkuda atau Equestrian di Indonesia Makin Banyak

Peminat olahraga berkuda atau equestrian di Indonesia makin banyak. --

HARIAn DISWAY - Peminat olahraga berkuda atau equestrian di Indonesia makin banyak. Klub equestrian berdiri di sejumlah kota. Termasuk di Surabaya dan Sidoarjo. Co-founder Pandesa Riding School Yusuf Wibisono mengungkapkan, equestrian merupakan olahraga yang sedang tren di masa pandemi.

Di Jawa Timur sendiri mulai banyak atlet yang menggeluti olahraga berkuda itu. Bahkan, di Surabaya ada dua lokasi untuk berlatih. Yakni, kampus Unesa dan daerah Kenjeran.

Equestrian sangat cocok dilaksanakan selama pandemi. Wibi –sapaan akrab Yusuf Wibisono– menjelaskan bahwa olahraga itu dilakukan di area terbuka. Juga, langsung terkena sinar matahari. Dengan demikian, kecil kemungkinan penularan virus Covid-19 terjadi di tempat tersebut.

Selain itu, equestrian memiliki banyak manfaat. Misalnya, mengencangkan perut, membuat badan menjadi tegap, serta melatih fokus. Tidak hanya itu. Equestrian juga bisa dibuat terapi anak autis. ”Anak bisa berinteraksi dengan hewan. Nah, cara seperti ini yang biasanya Pandesa pakai untuk mempromosikan olahraga berkuda,” ujarnya.

Usia penghobi berkuda mulai 6 tahun sampai 60 tahun. Lalu, bagaimana bila tidak memiliki kuda? Wibi menerangkan, Pandesa memiliki kuda untuk ditunggangi. Pengguna cukup datang dan mencoba sensasi dari menunggangi kuda.

Ada beberapa jenis olahraga berkuda. Seperti tunggang serasi. Pada kategori itu, peserta harus bisa menyerasikan gerakan kuda. Penunggang harus bisa mengambil hati kuda dan tetap fokus mengendalikan kuda. Ada juga lompat halang rintang dan pacuan.

Awalnya olahraga itu tidak terlalu diminati. Tapi, seiring berjalannya waktu, mulai banyak masyarakat yang berminat menggeluti equestrian.

Guna mendukung olahraga tersebut, Harian Disway dan Pandesa Riding School menggelar Disway-Pandesa Equestrian Competition yang dilaksanakan pada 27-28 November 2021.

Wibi mengungkapkan, Disway-Pandesa Equestrian Competition merupakan kompetisi pertama sejak Pandesa berdiri 2 tahun lalu. Kompetisi tersebut sayang untuk dilewatkan. Apalagi, untuk para pemuda maupun atlet yang tertarik di bidang equestrian.

Untuk masalah kandang, peserta tidak perlu khawatir. Sebab, Pandesa sudah memiliki kandang yang siap merawat kuda peserta lomba. ”Ayo, ikuti kompetisi equestrian di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan,” jelas Wibi.

Direktur Bisnis Harian Disway Andre So menerangkan, pendaftaran perlombaan masih dibuka sampai 20 November. Ada dua kategori pertandingan yang dilombakan. Yakni, dressage dan show jumping.

Selain itu, ada tiga kategori usia yang dipertandingkan. Yakni, children, junior, dan open. Sampai kemarin sudah ada 150 peserta yang menyatakan siap ikut bertanding. ”Pak Dahlan Iskan juga akan hadir dari pembukaan hingga penyerahan piala pemenang,” ujarnya. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: