Liburan Natal-Tahun Baru, Lakukan Penyekatan Lagi
PPKM se-Jawa-Bali kembali diperpanjang hingga 29 November nanti. Bahkan bakal terus diperpanjang hingga Covid-19 benar-benar lenyap. Itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kemarin (15/11).
“Pemerintah, sekali lagi, mempertegas jawaban atas pertanyaan dari banyak orang. PPKM level ini akan terus diberlakukan di seluruh wilayah se Jawa-Bali,” ujar Luhut saat konferensi pers secara virtual, kemarin.
Level PPKM setiap daerah akan berubah sesuai kondisi masing-masing. Hingga kini, terdapat 26 kabupaten/kota yang masuk level 1. Sedangkan yang masuk level 2 ada 61 kabupaten/kota dan 41 kabupaten/kota masuk level 3.
Pemerintah melonggarkan pembatasan mobilitas masyarakat pada wilayah yang masuk level 1. Di antaranya, pembelajaran tatap muka maksimal 62 persen dari kapasitas, mal 100 persen kapasitas, tempat ibadah dan perkantoran boleh 75 persen kapasitas.
Selain itu, fasilitas publik, kegiatan seni/budaya, pertandingan olahraga, dan resepsi pernikahan maksimal boleh 75 persen kapasitas. Bahkan, transportasi dapat beroperasi dengan kapasitas 100 persen.
Sementara itu, ada 5 kota di Jatim yang berhasil masuk level 1. Lima kota itu adalah Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Blitar, dan Kota Pasuruan. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama forkopimda dan bupati/wali kota se-Jatim tadi malam.
Rakor itu membahas percepatan vaksinasi, antisipasi Covid-19 varian baru, juga persiapan natal dan tahun baru. “Betul bahwa kasus Covid-19 sekarang sudah melandai dan terkendali. Tapi, tugas kita belum selesai,” ujarnyi saat memberi sambutan pada rakor yang terselenggara di Convention Hall Grand City Mal, Surabaya, itu.
Khofifah meminta kepada para kepala daerah, jajaran kepolisian dan TNI agar melakukan penyekatan di titik-titik tertentu. Misalnya, dengan membentuk rumpun dan rayon yang dikerahkan pada titik tertentu. Selain itu, dia juga meminta operasi yustisi protokol kesehatan bisa digelar secara acak. “Agar upaya antisipasi yang kita lakukan nanti bisa lebih komprehensif,” tandasnyi.
Mengingat, pernah terjadi lonjakan kasus yang eksponensial pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sebab, meski tidak ada libur penuh pada natal dan tahun baru, tetapi mobilitas masyarakat sangat tinggi. Terutama di tempat wisata, tempat ibadah, maupun tempat belanja.
“Menjelang nataru ini kita tetap harus mengoordinasikan semua bupati dan wali kota. Sinergitas dan kekompakan menjadi modal sosial yang luar biasa untuk menghadapi pandemi ini,” ujarnyi.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Pusat Wiku Adisasmito yang turut hadir juga angkat bicara. Ia meminta agar semua fasilitas publik harus disiapkan satgas Covid-19. Agar protokol kesehatan bisa diterapkan secara disiplin. “Mereka harus memantau dan melaporkan terus kedisiplinan masyarakat itu,” katanya.
Mobilitas masyarakat mengalami kenaikan yang signifikan. Itu , kata Wiku, ditandai oleh peningkatan kasus di beberapa daerah. Maka, harus segara direm biar tidak berkelanjutan. Sebab, kondisi sekarang merupakan kondisi yang terbaik di Indonesia.
“Terutama untuk nataru. Kita harus benar-benar serius. Ujian kita tinggal satu ini. Kalau kita bisa lolos sampai akhir Januari, berarti ita berhasil sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi. Intinya ada di pengendalian mobilitas masyarakat,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: