Terpilih sebagai 10 Pasang Finalis, Segera Karantina
Pergelaran Koko Cici jawa Timur 2021 telah sampai ke babak akhir dari semifinal. Para panitia telah bertemu secara daring. Untuk membicarakan mana saja yang menurut mereka layak lanjut ke babak final yang dilaksanakan pada 19 Desember 2021. Inilah hasilnya.
Hal itu disampaikan oleh Olivia Faida sebagai ketua panitia. Menjelaskan melalui sambungan telepon, Olivia berucap ada dua poin utama yang menjadi pokok penilaian. Yaitu beauty (penampilan) dan brain (kecerdasan). Faktor selanjutnya adalah tata krama di setiap momen.
”Kami melihat kesiapan mereka selama dua minggu pembekalan daring dan sekali pertemuan di kantor Harian Disway kemarin. Memang dua poin di atas jadi pertimbangan utama. Saat sudah bertemu, benar-benar terlihat tindak-tanduk sesungguhnya setelah mereka mungkin sudah biasa ketemu secara daring,” kata Olivia.
Ia melanjutkan pula bahwa sebetulnya ke-24 semifinalis memiliki karakter yang kurang lebih mirip terkait beauty dan brain. Para panitia bahkan masih belum selesai berdiskusi semalam sebelum pengumuman. Sejak awal memang sudah ada sejumlah nama yang pasti lolos. Tapia da beberapa lagi yang bikin mereka gamang.
Pertemuan dengan Agustinus EKo Agus dari Koko Cici Indonesia pada 15 November kemarin menjadi pertemuan langsung perdana bagi semifinalis dan panitia sejak dua minggu. Momen itulah yang dijadikan sebagai penilaian pamungkas. Mencoba membuktikan setiap asumsi tentang semifinalis dengan ciri mendekati yang dimau.
Empat nama yang langkahnya terhenti nantinya akan dihubungi secara personal oleh panitia. Diharapkan mereka tetap memiliki semangat untuk menyebarkan budaya Tionghoa setidaknya di lingkungan. Serta diharapkan kehadirannya lagi pada edisi selanjutnya.
Sementara itu, kegiatan para finalis akan jauh lebih padat lagi setelah ini. Mereka nantinya akan bertemu kembali mendekati karantina offline pada 16-18 Desember 2021. Momen itu jadi persiapan terakhir sebelum melaksanakan grand final pada 19 Desember.
”Karantina offline itu yang bakal jadi momen terpenting. Pembekalan kemarin saja sudah padat. Karantina akan jauh lebih sibuk lagi. Kegiatan akan jadi lebih padat. Para finalis masih butuh penyempurnaan di sejumlah lini supaya mereka dapat tampil sempurna saat final,” imbuh Olivia.
Mereka akan mempelajari secara langsung tentang topik-topik penunjang. Seperti pengetahuan tentang budaya Tionghoa, cara public speaking dengan lebih lancar, peningkatan penampilan, sampai cat walk. Teknik terkakhir menurut Olivia tidak kalah penting karena finalis akan jadi pusat perhatian khalayak ramai.
Sebelum masuk ke fase karantina, finalis masih akan menjalani sejumlah pembekalan. Menambahkan materi yang kemarin sempat terputus. Atau menyempurnakan konten sehingga mereka jadi lebih paham dengan tugas-tugasnya saat sudah menjabat Koko Cici Jatim.
”Kami sebagai panitia akan fokus ke brain dan behavior. Mereka harus smart. Penggemblengan sangat dibutuhkan. Sementara sisi penampilan dan talenta sudah sangat mumpuni. Finalis saya rasa punya bakat yang beragam. Sudah terlihat sejak audisi pada 17 Oktober lalu,” tutup Olivia. (Ajib Syahrian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: