Bayu Skak, Jojo Suherman, dan Brandon Salim Makin Dewasa di Yowis Ben 3

Bayu Skak, Jojo Suherman, dan Brandon Salim Makin Dewasa di Yowis Ben 3

YOWIS BEN 3, sekuel film berbahasa Jawa Timuran Yowis Ben, bakal tayang di bioskop Kamis mendatang (25/11). Kemarin, para cast Yowis Ben 3 berkunjung ke kator Harian Disway, Jalan Walikota Mustajab. Bayu Skak dkk ngobrol santai soal film yang disutradarai oleh Fajar Nugros dan Bayu Skak tersebut. 

Tak tanggung-tanggung, ada delapan cast yang hadir. Mereka adalah Bayu Skak (pemeran Bayu), Jojo Suherman (Doni), Brandon Salim (Nando), dan Tutus Thomson (Yayan). Mereka adalah anggota Yowis Band, yang berkibar sejak film perdana Yowis Ben dirilis pada 2018.

Lalu masih ada Anggika Bolsterli (Mia), Putri Ayudya (Mbak Rini), Claire Clay (Alisa), dan Dono Pradana (bodyguard).

’’Kalau film-film sebelumnya bercerita tentang kehidupan masa remaja. Masih SMA. Paling masalahnya pacaran, ngeband, sambil mencari jati diri,’’ ulas Jojo Suherman. ’’Yowis Ben 2 enggak jauh dari itu, meski masalahnya sudah lebih berkembang. Yang sekarang ini, masalahnya lebih dewasa lagi,’’ lanjut mantan penyanyi cilik tersebut.

’’Bisa dibilang, Yowis Ben ini tumbuh bersama penggemarnya. Alurnya natural banget, ngikutin usia tokoh-tokohnya. Seiring mereka makin dewasa, otomatis masalahnya juga masalah orang dewasa,’’ papar Bayu Skak.

’’Semakin relatable juga sih. Yang diurusi bukan cuma ngeband dan cinta-cintaan remaja lagi. Tapi ada urusan duit dan segalanya,’’ timpal Putri Ayudya.

BAYU SKAK (kanan) dan Jojo Suherman menjelaskan karakter mereka di Yowis Ben 3. 

Alur cerita Yo Wis Ben 3 menjadi tantangan tersendiri yang harus diperankan para aktor. Sebab, setelah selesai berkutat dengan masa remaja, mereka harus berhadapan dengan kompleksitas kehidupan orang dewasa dengan segala permasalahannya.

Misalnya, grup musik Yowis Band harus menghadapi berbagai persoalan. Yayan, si drummer, mulai berpikir agar dapat bermusik sembari mencari nafkah. Sedangkan Nando, sang keyboardis, ingin melanjutkan studi ke luar negeri. ’’Lalu muncul konflik juga, kan. Kalau Nando pergi, band-nya gimana? Masih bisa jalan nggak, nih?’’ cerita Brandon. 

Yowis Ben 3 menjadi salah satu film yang memulai syuting di masa pandemi. Yakni pada akhir tahun lalu. Ketika kurva penderita Covid-19 sudah menurun, tapi kita masih mewaspadai gelombang kedua. Itu menjadi tantangan yang lumayan menyulitkan. Sebab, menurut Jojo, sutradara Fajar Nugros pun tidak boleh ke set secara langsung. Ia hanya mematau via monitor.

’’Saat syuting itu kami harus benar-benar sesuai standar protokol kesehatan ketat,’’ terang Putri. ’’Sebelum mulai syuting, dibuat bubble quarantine dulu. Dan seminggu sekali harus tes rapid. Jaman itu belum ada swab antigen. Masih rapid test yang ditusuk jarinya itu,’’ tutur dia. ’’Iya, sampek bolong,’’ sahut Anggika.   

Tentunya, dengan segala perubahan itu, ada saja cerita seru sekaligus menegangkan yang terjadi. Termasuk, ketika syuting tinggal sehari lagi. Pas ada jadwal rapid test. Eh, hasil tes Dono Pradana dan Devina Aureel, ternyata reaktif. Keduanya harus dikarantina selama 10 hari. Alhasil, scene yang seharusnya diambil harus diundur. 

’’Kami Orang Tanpa Gejala atau OTG. Waktu itu di Banyuwangi. Kami berdua dikarantina di hotel yang menghadap laut. Tapi ya enggak bisa ngapa-ngapain. Paling cuma video call-an, kenang Dono. ’’Udah gitu, kan waktu itu masih nggak tahu Covid itu gimana. Jadi agak waswas, mati nggak ya ini?’’ tuturnya setengah berseloroh. 

Kemudian Devina menyahut, ’’Iya, video call-an. Untuk saling menyemangati. Eh, sehat-sehat, ya. Jangan mati, ya, gurau dia. Kemudian disambut tawa oleh semua pemain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: