Guru Kreatif, Ajak Siswa Gerak Pakai Aplikasi

Guru Kreatif, Ajak Siswa Gerak Pakai Aplikasi

Memperingati Hari Guru, 25 November, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menggelar berbagai lomba. Salah satunya pembuatan video pembelajaran daring. Kemarin (20/11) lomba itu kelar. Dan hasilnya luar biasa: para guru di Surabaya ternyata kreatif betul.

ARYA Prasetya Ambara langsung merebahkan badannya di kursi ruang Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Surabaya, kemarin. Kedua tangannya terangkat ke atas. Yang kanan masih memegang handphone. Masih menyalakan aplikasi video.

Sambil terus ngeksis di video, guru PJOK SMPN 30 Surabaya itu berjalan ke depan. Sesekali wajahnya menghadap ke kamera. Sambil tangannya membentuk huruf V, simbol victory. Kemenangan.

Kegembiraan itu memang wajar. Arya baru saja diumumkan sebagai pemenang lomba video pembelajaran tingkat SMP. Videonya dinobatkan sebagai yang terbaik dari 106 karya yang dikirimkan oleh para guru SMP se-Surabaya.

Video Arya cukup bersahaja. ’’Saya tidak memakai studio, juga tidak memakai green screen,’’ ucap Arya di depan juri: Marsudi (dosen DKV Universitas Negeri Surabaya), Doan Widhiandono (Wapemred Harian Disway dan dosen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya), dan Anggit Satriyo Nugroho (jurnalis).

Alih-alih studio, Arya memakai halaman sekolah sebagai latar belakang video. ’’Butuh empat hari. Kadang keganggu hujan juga,’’ ucapnya.

Video itu memang menarik. Arya sebagai guru olahraga harus bisa membuat siswanya tetap aktif bergerak selama di rumah. Karena itu, Arya mengajak para siswa berolahraga dengan aplikasi Active Arcade yang bisa dipasang di handphone masing-masing. Sehingga, video pembelajaran itu pun sangat aplikatif.

Karya-karya guru TK juga cukup apik. Misalnya, milik Ragil Sihgumelar, guru TK Kristen Gloria 2. Ragil begitu total mengerjakan video tersebut. ’’Mengajak siswa rajin gosok gigi. Jadi, ada adegan tidur malam dan bangun pagi. Maka, saya pakai piyama,’’ kata Ragil sembari menunjukkan video dirinya sedang ber-babby doll biru.

Animasi yang dipakai Ragil dalam video itu juga cukup rapi. Sangat menyenangkan bagi anak-anak TK. Tak pelak, karya Ragil menjadi juara dari 105 peserta tingkat TK.

Pemenang tingkat SD adalah Yohana Intan Pratiwi dari SD Kristen Gloria 1. Animasinya oke. Yohana yang mengusung tema pembelajaran tentang keberagaman juga bernyanyi dan berganti-ganti kostum sepanjang video. ’’Padahal, saya ini kalau nyanyi fals. Tapi, saya beranikan diri nyanyi Welcome to Indonesia yang pernah viral. Liriknya saya sesuaikan,’’ ucap Yohana.

Kemarin, sebanyak 18 peserta (masing-masing 6 peserta dari tiap jenjang) mempresentasikan karyanya itu di depan juri. Mereka menceritakan proses kreatif pembuatan video. Termasuk memaparkan teknik animasi dan peranti yang dipakai. Dan namanya guru, apalagi yang guru TK, presentasi kemarin cukup heboh. Beberapa peserta mengajak audiens dan juri untuk berdiri dan merespons salam yang mereka sampaikan. Beberapa bahkan sampai membuat audiens dan juri berjoget-joget kecil. Persis suasana kelas TK. Sangat menyenangkan.

’’Para peserta ini dinilai karyanya melalui akun YouTube masing-masing. Nah, 18 finalis itu yang akhirnya mempresentasikan karya,’’ kata Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Surabaya Mamik Suparmi.

Perlombaan itu untuk meningkatkan mutu pendidikan berbasis video. Juga mengasah kreativitas guru di Surabaya. Harapannya para guru bisa melayani dua metode pembelajaran. Yakni luring dan daring.

Bagi Mamik, pengajar di masa pandemi dituntut kreatif. Sehingga mampu mengembangkan pembelajaran menjadi lebih menarik. Output-nya siswa mudah mencerna konsep yang dipaparkan guru saat belajar online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: