Lukisan untuk Ismanoe dan Kecilnya Tunjangan Veteran

Lukisan untuk Ismanoe dan Kecilnya Tunjangan Veteran

Lukisan itu menggambarkan wajah Ismanoe yang sedang berteriak. Tangan kanannya mengepal. Ia memakai seragam TRIP dengan atribut lengkap. 

Di atas lukisan itu terdapat semboyan TRIP: Perjuangan Kuteruskan sampai ke Akhir Zaman. Semboyan itulah yang membuat Paguyuban TRIP tetap eksis sampai sekarang. Perjuangan veteran diteruskan oleh keturunan mereka.

Ratih juga menyampaikan terima kasih atas pengorbanan Ismanoe dan pejuang lain yang telah tiada. Mereka rela mati demi ibu pertiwi. "Tanpa Eyang dan pejuang lain, kami mungkin tidak ada sekarang," kata Ratih. 

Ismanoe melihat lukisan itu dengan seksama. Ia lalu memandang ke arah wajah Ratih dan Herlina sambil mengucapkan terima kasih.

Kata Ismanoe, generasi penerus tak boleh melupakan sejarah. Kemerdekaan dipertahankan dengan ratusan ribu nyawa. 

Ia yang masih hidup sampai saat ini sudah tidak bisa menceritakan detail kisah perjuangan itu. Kemampuan komunikasi tidak seperti saat muda dulu. Pelaku sejarah sepertinya juga sudah langka. 

Jika semua veteran Perang 10 November sudah tiada, Ismanoe berharap generasi penerus tidak terpecah belah. “Menurut saya, sekarang ini yang penting bersatu,” kata veteran yang pada 1 Desember nanti berusia 95 tahun itu.

Herlina dan Ratih mengangguk-angguk. Mereka lalu menanyakan apa harapan Ismanoe yang bisa diupayakan DPRD Surabaya. Ia mencoba berpikir. Ternyata Ismanoe tidak punya keinginan atau unek-unek untuk disampaikan. 

Setelah Herlina dan Ratih pamit pulang, pihak keluarga Ismanoe menelepon. Ternyata ia baru ingat ada keresahan yang harus disampaikan segenap veteran. Yang jumlahnya 2 ribu orang se-Surabaya itu. “Gaji veteran tolong diperjuangkan. Bapak cuma dapat Rp 900 ribu per bulan. Kawan-kawannya sangat membutuhkan,” ujar Prina Iswanti, putri keempat Ismanoe.  (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: