Senangkan Diri dan Khalila

Senangkan Diri dan Khalila

Dalam usia muda, Avy Salma Nabila sudah melukis dengan karakternya. Menghasilkan lukisan dekoratif. Tema-temanya tak jauh dari keseharian.

Figur gadis kecil itu tertawa riang. Sambil membaca komik. Wajahnya sumringah penuh keceriaan. Warna-warni cerah dengan garis-garis bergelombang mencitrakan gerak dalam kehidupan khas anak-anak.

Tokoh-tokoh dalam komik yang dibacanya terlontar keluar dan bersenda-gurau di sekitar figur sang gadis. Sebuah ungkapan untuk menggambarkan daya imajinasi anak-anak yang kerap memperlakukan kisah fiksi dan menjadikannya seolah nyata.

Peppaporit Adik

”Semua itu aktualisasi dari pengamatan saya terhadap aktivitas keseharian Khalila Audia, adik saya,” ungkap Avy. Dia menerangkan karyanya berjudul Peppaporit Adik. Tema-tema lukisan Avy memang tak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Terutama dalam lingkungan keluarganya.

Seperti Peppaporit Adik, karya-karya Avy mengeksplorasi bentuk-bentuk dekoratif yang rumit. Pewarnaan cerah cukup tajam mengisi tiap ruang objek dalam karya-karya Avy. Khas dekoratif anak-anak.

Namun melukis dekoratif jika tak dibarengi dengan kemampuan mengolah komposisi, hasilnya sering mengesampingkan atau bahkan kehilangan faktor center of interest.

Nah yang terjadi pada lukisan-lukisan Avy justru sebaliknya. Semua karyanya memiliki center of interest.

Dari gulung-gemulung awan dengan warna gradasi serta aksen-aksen lainnya, Avy memperlakukan figur atau objek yang menjadi center of interest tersebut dalam kontur gelap dan lebih tajam daripada kontur objek lainnya.

Feel Free

Seperti tampak dalam dua lukisannya, Feel Free dan Beauty in Harmony. Feel Free berkisah tentang cermin kepribadian Avy. Dia merupakan anak muda yang selalu ingin merasa bebas. ”Bebas dalam hal berekspresi, berkarya untuk mengaktualisasikan diri saya,” ungkapnya.

Buat Avy, melukis adalah salah satu cara untuk menyenangkan dirinya sendiri. ”Pada dasarnya saya suka bermain dengan garis. Mengalirkannya dengan spontan dan sesuka hati saya dalam kanvas. Pemakaian warna-warni cerah, selain untuk estetika, juga pengaruhnya mampu membangkitkan mood saya,” ujar perempuan 21 tahun itu.

Avy memiliki kegemaran melukis berkat motivasi dari ayah dan ibunya. Ayahnya, Budi Bi, merupakan pelukis sekaligus desainer. Begitu pula ibunya, Aimee Tri Bahkan Avy sering berpameran bersama keduanya.

Gemulai

Berkat dorongan dan bimbingan ibunya itulah Avy kerap memenangkan berbagai perlombaan. ”Saya suka menggambar sejak TK. Ibu sering mengikutsertakan dan mendampingi saya dalam setiap perlombaan melukis atau mewarnai,” ungkapnya.

Dari waktu ke waktu, Avy semakin belajar. Semakin terlatih ketika diajak ibunya menggambar ke berbagai tempat bersama komunitas perupa seperti Kolcai Surabaya atau IWPI Jatim.

”Bareng ibu, saya belajar banyak tentang berbagai teknik melukis. Termasuk cara menciptakan harmoni dari berbagai paduan warna-warni,” terang sulung tiga bersaudara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: