Saksi Perjuangan Konghucu di Surabaya
Sejak berdiri sampai saat ini, kelenteng seluas 1.000 meter persegi itu tetap berdiri kokoh. Masih menjadi tempat peribadatan warga Tionghoa di Surabaya Utara, bagian kota yang terkenal sebagai sentra aktivitas ekonomi warga Tionghoa sejak lama. Sebelum kemudian era globalisasi memperluas cakupan sampai hampir di semua kawasan Kota Pahlawan.
Hal yang membedakan Boen Bio dengan kelenteng lain adalah tidak ada patung-patung dewa dan Sang Buddha. Yang ada, hanya patung Khonghucu yang dikenal dengan Nabi Khong Cu atau guru besar (Lau Se).
”Berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan kesehatan dilaksanakan di sini. Mulai dari festival Barongsai, perayaan Imlek, dan lain-lain. Serta diadakan suntik jarum. Salah satu pengobatan asli dari Tiongkok. Pelaksanaannya sekarang menyesuaikan kondisi karena masih pandemi,” tutup Clarence. (Ajib Syahrian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: