Jejak Eksistensi Tionghoa di Pasuruan

Jejak Eksistensi Tionghoa di Pasuruan

Di tengah-tengah patung Kie Lin, kita bisa menemui tungku pembakaran berbentuk pagoda. Bagian depan ruangan utama dilengkapi berbagai perlengkapan ibadah dan ornamen khas kelenteng seperti hiolo, lilin, lampion, hio, relief harimau, relief naga, pajangan replika senjata-senjata, dan sebagainya.

”Kalau barisan senjata-senjata itu melambangkan sebagai senjata yang dipakai para dewa untuk berperang,” tukasnya.

Di dalam gerbang kedua terdapat beberapa ruangan kelenteng, yaitu ruangan utama kelenteng, ruangan altar Kwan Sing Tee Koen di sayap kanan, dan ruangan kantor di sayap kiri. Dinding-dinding sisi kiri dan kanan ruangan dihiasi lukisan-lukisan tentang sejarah dan legenda Tiongkok kuno.

Berbagai altar Dewa kelenteng berada di dalam ruangan utama. Sebut saja Mak Co Bing Thian Sang Shen Mu, Ho Sin (Dewa Harimau), Hok Tek Cen Sin, To Tee Kong dan To Be Boo, dan Kong Tik Cun Ong. Sedangkan di belakang ruangan utama terdapat ruangan Tri Darma untuk arca Konfusius, Lao Tze, dan Sri Budha Gautama.

”Lalu ada tiga buah pintu yang memiliki peruntukan masing-masing. Pintu kanan sebagai pintu naga, kiri sebagai pintu harimau, serta yang tengah disebut sebagai pintu Dewa,” kata remaja yang hobi bermain basket tersebut.

Kehadiran Valentino di Kelenteng Tjoe Tik Kiong sekaligus menegaskan bahwa pariwisata budaya Tionghoa dapat ditemui di lebih banyak kota di Jawa Timur. Tidak berpusat di Surabaya, Mojokerto, atau Malang saja.

Fungsi utamanya memang tempat ibadah bagi umat Tri Dharma. Namun begitu, biasanya masyarakat umum bisa datang untuk menikmati eksotisme bangunan. Serta dapat mendalami nilai sejarah yang ada. Yang penting tetap menjaga sopan santun dalam bersikap dan berucap selama berada di dalam.

Valentino dan ke-19 finalis lainnya sedang mempersiapkan diri untuk menyambut grand final Koko Cici Jawa Tmur 2021 pada 19 Desember 2021. Berbagai persiapan telah dilakukan guna meningkatkan pengetahuan serta kemampuan berkomunikasi yang baik di depan umum. Supaya mereka bisa jadi representasi budaya Tionghoa yang berkompeten.

Agenda terdekat adalah technical meeting yang dilaksanakan pada 11 Desember 2021. Bertempat di kantor Harian Disway, Jalan Walikota Mustajab 76, Surabaya. (Ajib Syahrian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: