Pemilik Tesla Tenang, PLN Tambah SPKLU di Rest Area
MAU beli Tesla sudah tidak ribet lagi. Khususnya bagi orang Surabaya atau Jawa Timur. Dealernya sudah ada di Surabaya. Di Jalan Raya Satelit Selatan IN-36. Inilah dealer resmi kedua setelah Jakarta. Perfection Auto Gallery milik Roy Adidharma menjalin kerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Tesla: Prestige Motorcars.
Roy menyediakan satu unit Tesla Model 3 untuk test drive. Jika memang penasaran dengan Tesla, silakan mendaftar secepatnya. Yang antre lebih dari 150 orang. “Kita agak bagi waktunya. Karena crowded banget,” kata Roy kemarin (12/12).
TEST DRIVE Tesla Model 3 oleh (dari kiri) Richard Muljadi, Dahlan Iskan, Melvin Tenggara, Roy Adidharma, dan Kevin Setiawan.
Setelah banyak yang mencoba Tesla, Roy yakin penjualan bakal meledak. Namun ada satu kendala yang dihadapi industri mobil listrik: Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) belum banyak. Pemilik mobil listrik tidak bisa bepergian terlalu jauh karena hanya bisa mengisi daya di rumah.
Ia berharap PLN membangun lebih banyak SPKLU. Bisa dibangun di mal. Konsep itu sudah berlaku di Jakarta. Dua tahun lalu, Senayan City menjadi mal pertama yang punya SPKLU. Setelah itu PLN juga bekerja sama dengan AEON Mall Serpong serta Tangerang City Mall
OWNWER Perfection Auto Gallery Roy Adidharma memberikan sambutan saat Grand Opening dealer Tesla Surabaya.
Jika fasilitas itu ditambah, Roy yakin penjualan mobil listrik bakal semakin meningkat. Pemilik mobil listrik tak perlu pulang ke rumah saat baterai mobil habis. Mereka bisa mengisi daya mobilnya sambil jalan-jalan.
Founder Harian Disway Dahlan Iskan adalah pemilik pertama Tesla di Indonesia. Tesla Model S itu sudah dipakai hampir lima tahun. Problem SPKLU memang ia rasakan di perjalanan jarak jauh. “Jadi, pemiliknya harus bisa menghitung jarak dan kebutuhan watt-nya,” kata mantan Dirut PLN itu.
Dahlan pernah membawa Teslanya dari Surabaya ke Batu. Sampai di lokasi ternyata baterai mobil sudah berkurang 60 persen. Dahlan khawatir mobil mati saat kembali ke Surabaya. Namun ia nekat. Sekalian mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah Tesla saat baterai habis.
DERETAN supercar milik peserta test drive Tesla Model 3 di halaman Perfection Auto Gallery.
Ia kaget saat perjalanan pulang. Baterai mobilnya justru bertambah jadi 42 persen. “Turun dari Batu ke Lawang nambah 42 persen. Sampai di Pandaan tidak berkurang. Sampai Porong masih 42,” ucapnya.
Sesampainya di Surabaya ia mengecek lagi indikator baterainya. Ternyata sudah berkurang, jadi 32 persen.
Mengapa begitu? Mobil berangkat di jalur menanjak. Mobilnya berisi empat orang. Salah satu penumpangnya gemuk. Kebutuhan listriknya menjadi lebih besar.
Saat pulang mobil mengeluarkan energi lebih kecil. Bahkan daya baterai bisa bertambah dua persen karena jalan menurun.
Meski belum banyak SPKLU, Dahlan mengatakan, Tesla tetap worth it dipakai untuk kebutuhan harian. Baterai bisa di-charge di rumah. Khususnya malam hari, saat listrik PLN tidak banyak dipakai.
DAHLAN ISKAN ditemani Melvin Tenggara, Natasha, dan Tomy C. Gutomo membuka bagasi belakang Tesla Model 3.
Penyerapan listrik PLN memang timpang. Kebutuhan listrik pada siang hingga pukul 9 malam begitu tinggi. Sedangkan penyerapan listrik dini hari sangat minim.
Saat orang-orang sudah beralih ke mobil elektrik, penyerapan listrik bisa seimbang. “Malam kita tidur, mobilnya diisi. Bangun langsung bisa dipakai,” lanjut mantan Menteri BUMN itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: