Verstappen World Champion: Momen Tabrakan Latifi Menjadi Kunci
BEGITU keras dan ketat pertarungan Lewis Hamilton dan Max Verstappen. Sampai-sampai, musim terpanjang dengan 23 lomba, ribuan lap, penentuan juaranya di lap terakhir di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, tadi malam (12/12).
Verstappen dan Hamilton menjalani lomba terakhir dengan poin sama. Verstappen di puncak klasemen karena punya kemenangan lebih banyak. Sembilan berbanding delapan. Siapa pun yang menang, ia akan menjadi juara dunia.
Pertama bagi Verstappen. Kedelapan bagi Hamilton.
Hamilton sejak babak latihan menunjukkan tanda-tanda lebih kuat. Dalam kualifikasi, memang Verstappen merebut pole. Namun, itu lebih karena strategi towing (katrol) yang dilakukan rekan setimnya, Sergio Perez. Caranya, Perez memacu mobil di depan Verstappen saat di track lurus. Dengan begitu, Verstappen mendapatkan hantaman angin yang lebih kecil.
Benar saja, dalam lomba, Hamilton terlihat perkasa. Start dari posisi kedua, ia sudah menyalip Verstappen pada tikungan pertama. Sejak saat itu, Hamilton terus menjauh. Unggul belasan detik atas Verstappen.
Sempat gap menjadi dua detik, setelah pit stop pertama. Itu berkat perjuangan Perez yang membendung Hamilton ketika menyelesaikan pit stop pertama. Namun, setelah itu gap kembali melebar. Gap sebelas detik saat lomba tersisa tujuh lap.
Hamilton sepertinya akan merebut gelar juara dunia kedelapan. Sampai pada lap ke-54 dari total 58 lap yang direncanakan, Nicholas Latifi menabrakkan mobilnya ke pagar pembatas. Mobil Williams-nya melintang di pinggir lintasan. Safety car pun harus keluar.
Itu adalah bencana bagi Hamilton. Sia-sia keunggulannya yang begitu jauh.
Dalam periode safety car, mobil harus berjajar sesuai urutan. Tidak boleh menyalip sampai mobil Latifi dievakuasi, dan lintasan benar-benar aman. Dengan ban yang lebih baru, dan posisi tepat di belakang Hamilton, Verstappen akan dengan mudah menyalip Hamilton.
Hal itu pun benar-benar terjadi. Safety car baru masuk pit ketika balapan memasuki lap ke-58. Dengan mudah Verstappen menyalip Hamilton meski sang juara dunia berusaha membendung dengan agresif. Verstappen pun menjadi juara dunia.
”Sulit dipercaya,” kata Verstappen seusai lomba. ”Saya cinta tim ini, saya ingin bekerja bersama mereka 10 atau 15 tahun lagi,” lanjutnya.
Kemenangan Verstappen tadi malam menandai berakhirnya era V6 hybrid. Era yang begitu didominasi Mercedes. Hanya satu gelar juara lepas, tujuh sebelumnya, semua direbut Mercedes melalui Hamilton dan Nico Rosberg. Perjuangan, konsistensi, dan keberuntungan membawa Verstappen menodai dominasi Silver Arrows. (Nanang Prianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: