Semua Milik Kami Lenyap di Udara…

Semua Milik Kami Lenyap di Udara…

Tornado yang menyambangi enam negara bagian di AS pada Sabtu (11/12) disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar sejak seabad silam. Ia menerbangkan puing-puing bangunan hingga setinggi 9 kilometer di udara. Jejaknya terlihat di tanah sejauh 200 kilometer.

RANDY GUENNEL, pensiunan berumur 79 tahun, hanya bisa menggerutu panjang-pendek. ’’Bertahun-tahun saya bekerja untuk mendapatkan segalanya. Tetapi, tiba-tiba semua musnah. Menguap di udara. Kami sungguh-sungguh tidak punya apa-apa lagi. Tanpa rumah, tanpa mobil, tanpa apa pun,’’ kata Guennel kepada Agence France-Presse Selasa (14/2). Nada suaranya seperti tercekat.

Guennel tinggal di Mayfield, kota berpenduduk sekitar 10 ribu orang di Kentucky. Mayfield disebut-sebut sebagai daerah yang terdampak paling parah. Jalanan rusak. Rumah-rumah yang sebagian besar cukup bersejarah seperti dicabut dari fondasinya. Dahan pepohonan beterbangan ke sana-kemarin. Mobil seperti dilempar-lempar di jalanan, terbalik dan saling bertumpuk.

Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan bahwa 74 warganya tewas. Sedangkan di seluruh AS, ada 88 orang yang meregang nyawa. Usia korban beragam. Mulai bayi berumur 5 bulan hingga warga senior berumur 86 tahun.

’’Sebagaimana orang-orang di wilayah barat Kentucky, saya merasa tidak dalam kondisi baik. Dan saya tidak yakin, berapa orang lagi yang merasakan seperti yang saya rasakan,’’ ucapnya.

Menurut Beshear, ada 109 orang di Kentucky yang masih belum ditemukan. Dan perlu waktu berminggu-minggu sebelum memastikan bahwa mereka tewas atau selamat. ’’Dan tidak diragukan lagi, jumlah korban tewas pasti akan bertambah,’’ kata gubernur dari Partai Demokrat tersebut.

Yang mencemaskan adalah runtuhnya pabrik lilin di Mayfield. Dan ketika itu ada 110 pekerja yang sedang lembur. Pesanan lilin memang sedang banyak. Maklum, menjelang natal.

’’Sungguh mengerikan. Sangat menyakitkan. Tembok, dinding perapian, metal, kayu, dan sebagainya menimpamu,’’ kata Jemaryon Hart, 21, salah seorang pekerja. Ia menjadi saksi tatkala tornado mencacah pabrik tempat kerjanya. Para pekerja terjebak selama tujuh jam di balik reruntuhan.

Jumlah pekerja pabrik lilin itulah yang masih harus dipastikan. ’’Saat ini, pabrik mengonfirmasi bahwa delapan orang tewas. Memang, kami berharap banyak pada keajaiban natal. Tetapi, kami harus memastikan angka kematian itu akurat. Kami sungguh sangat cemas,’’ kata Beshear.

Saat ini, ribuan orang menjadi tunawisma. Rumah mereka dihancurkan tornado yang disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak seabad silam itu. Angin putting beliung tersebut mendatangi Tennessee, Arkansas, Missouri, dan Illinois. Selain itu, Mississippi juga terkena, meski tanpa korban jiwa. (Doan Widhiandono)

POHON TUMBANG dan mobil yang memenuhi jalanan Mayfield, Kentucky, ketika dipotret dari udara.
(Foto: 
CHANDAN KHANNA-AFP)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: