FR Aloha-Gedangan Terganjal Lahan Warga

FR Aloha-Gedangan Terganjal Lahan Warga

TUNTAS tidak tuntas frontage road (FR) Aloha–Gedangan harus selesai hari ini (31/12). Sudah sebulan belakangan orang-orang bekerja siang malam untuk mengejar target. Para pekerja masih terpusat di dua titik. Yakni, ujung selatan FR yang berbatasan dengan permukiman warga dan jembatan di sisi utara.

Alat berat diterjunkan untuk mempercepat pengerjaan. Jalan sepanjang 1,6 kilometer sudah dicor. Namun, pagar beton pembatasnya belum beres.

Puluhan pekerja terpaksa menghentikan pekerjaannya sore kemarin. Hujan deras mengguyur area proyek. Banyak yang menepi ke rumah warga. ”Mudah-mudahan malam nanti terang,” kata salah seorang pekerja.

Mereka masih harus mengecor dinding pembatas jalan. Pekerjaan itu tidak bisa dilakukan jika hujan terlalu deras.

Mereka sudah tahu FR ruas Aloha–Gedangan tidak mungkin bisa tuntas 100 persen tahun ini. Pembebasan lahan belum beres.

Pembebasan segmen I di sisi utara sudah tuntas. Namun, pada segmen II ada 37 bidang yang harus dibebaskan. Sebanyak 14 bidang sudah dibayar dan sudah dibangun jalan. Sedangkan 12 lainnya baru saja dibebaskan. Sisanya masih dalam proses.

Pembebasan sisa bangunan itu bakal memakan waktu. Enam pemilik lahan menolak tawaran pemkab. Mereka sudah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Sidoarjo. Sidangnya dimulai 16 Desember lalu.

Mereka protes karena proses appraisal dinilai tidak transparan. Mereka juga merasa ada tekanan. Jika tidak mau, akan ada proses konsinyasi. Mau tidak mau uangnya akan dititipkan ke pengadilan. Bangunan bisa dibongkar paksa atas nama kepentingan publik.

Proses konsinyasi sudah biasa dilakukan pemerintah untuk mempercepat pembangunan. Namun, mereka masih tidak puas dengan tawaran pemkab.

Harga yang ditawarkan adalah Rp 13 juta per meter persegi. Mereka ingin Rp 35 juta per meter persegi. Alasannya, bangunan mereka bertingkat. Seharusnya lebih mahal.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Sidoarjo Dwi Eko mengatakan, proses pembebasan lahan harus diselesaikan tahun depan. Begitu pula dengan kelanjutan proyeknya. ”Masih ada 6 persen lahan yang belum bebas,” ujarnya kemarin.

Itu termasuk dua bangunan musala yang belum dibongkar. Berdekatan dengan ujung selatan proyek tersebut.

Pemkab membangun jembatan kecil untuk menghubungkan FR yang sudah dibangun dengan jalan permukiman. Diharapkan, pengendara roda dua bisa melintasinya tahun depan.

Pekerjaan pemkab masih sangat panjang. Sebab, FR sepanjang 9,2 kilometer itu masih belum banyak tersambung. Jika ruas Aloha–Gedangan itu tuntas, panjangnya baru 3,5 kilometer. (lihat grafis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: