Data Polri: Lelaki Bukan Kesatria

Data Polri: Lelaki Bukan Kesatria

Rujukan lain, dikutip dari Orami Magazine, 7 November 2021, rubrik Parenting Islami, dipaparkan:

"Anak laki-laki kelak akan menjadi pemimpin dan menjadi imam yang baik pula untuk keluarganya."

Itu sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut:

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).” (Q.S. An-Nisaa’: 34).

Tapi, coba simak lirik lagu Sephia karya Sheila On7, sangat populer. Albumnya laku keras di tahun 2000 (ketika para predator seks itu masih kanak-kanak).

Selamat tidur kekasih gelapku...

Semoga cepat kau lupakan aku...

Sangat jelas, memosisikan perempuan sebagai selingkuhan semata. Prianya berharap, setelah selingkuh, cepatlah kau lupakan daku. You-me, end.

Saking lakunya lagu itu, termasuk digemari para perempuan, sampai jadi soundtrack film Generasi 90-an: Melankolia. Filmnya pun laris.

Tanda, bahwa moralitas masyarakat bergeser. Mungkin, saat memasuki milenium baru, masyarakat mulai merasa bebas. Selingkuh, biasa. Atau, keren. Terbukti, lagu itu top, best seller.

Atau, barangkali kondisinya terbalik. Waktu itu (tahun 2000) masyarakat kita masih sangat agamais. Lantas, lagu tersebut menggiring moral masyarakat, bahwa selingkuh itu keren.

Moralitas masyarakat negara-negara Barat, justru lelaki sangat menghormati perempuan.

Dikutip dari Ordinary Times, 8 November 2014, uraian ilmiah bertajuk Should Schools Teach Our Boys to Be Chivalrous?, dipaparkan jelas, metode mendidik anak lelaki.

Digambarkan, dua ibu muda bertemu di suatu tempat. Masing-masing membawa seorang anak yang sama-sama balita. Bernama John dan Susie.

Bunda Susie kagum pada tingkah John, lantas memuji John: ”Wow... Anda benar-benar pria yang terhormat... membukakan pintu untuk Susie."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: