Genjot UMKM Surabaya, Libatkan BUMD

Genjot UMKM Surabaya, Libatkan BUMD

WALI KOTA Eri Cahyadi sudah menegaskan bahwa anggaran belanja Rp 10,3 triliun difokuskan untuk kebangkitan ekonomi Surabaya. Pendampingan UMKM jadi salah satu prioritasnya.

Pemkot mendorong karyawan pemkot agar jadi konsumen utama produk UMKM. Mulai sembako, seragam sekolah, hingga seragam pegawai.

Kini pasar UMKM diperluas. Semua BUMD harus terlibat. PDAM sebagai perusahaan daerah terbesar milik pemkot mengawali gebrakannya kemarin (14/1).

PDAM menyiapkan spot jualan produk UMKM di area open space. Di dekat loket pembayaran dan pengaduan pelanggan. ”Kami awali dengan mendorong karyawan untuk beli. Dan ternyata setelah dilihat, kualitas produknya enggak asal-asalan,” ujar Dirut PDAM Surya Sembada Arief Wisnu kemarin.

Produk yang paling laris adalah kain batik dan kemeja. Rata-rata harganya Rp 200 ribu. Dirut yang didampingi istrinya itu membeli dua kain batik.

Pegawai diwajibkan mengenakan kain batik dua hari dalam sepekan. Diharapkan, mereka tidak perlu jauh-jauh mencari membeli kemeja batik tersebut.

Pengusaha kain batik, Mastuka, sudah kebanjiran order pagi itu. Warga eks lokalisasi Dolly itu membawa udeng, kain batik, hingga kemeja. ”Kalau begini terus, ya lumayan penjualan kami,” ucap Uka, panggilan akrabnyi.

Dia adalah salah seorang UMKM binaan pemkot. Saat lokalisasi Dolly masih berjaya, dia membuka bisnis makanan. Begitu prostitusi ditutup, penghasilan warga setempat merosot drastis.

Pemkot menawarkan pelatihan kain batik pada 2018. Omzetnya bisa mencapai Rp 15 juta. ”Tapi, itu sebelum pandemi. Sekarang paling Rp 3–4 juta,” katanyi.

Anggota Komisi B DPRD Surabaya Ratih Retnowati juga hadir dalam pembukaan gerai UMKM itu. Dua hari sebelumnya, Ratih sudah ke Dolly Saiki Point untuk membeli kain batik dan sepatu. ”Potensi UMKM ini begitu besar. Ada puluhan ribu pegawai pemkot dan pegawai BUMD yang bisa jadi konsumen mereka,” kata politikus Demokrat itu

Komisi B DPRD Surabaya sudah mengawali komitmen tersebut. Seragam batik yang mereka kenakan 100 persen buatan UMKM Surabaya.

Ratih juga memuji sepatu custom buatan Dolly yang modelnya bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen. Cuma, belum banyak yang tahu keunggulan itu.

Mantan wakil ketua DPRD Surabaya itu mengajak ASN dan karyawan BUMD yang sudah membeli produk UMKM untuk membuat testimoni. Jika gerakan massal itu digaungkan, dia yakin produk UMKM bakal dicari. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: