Omicron Jatim Melonjak
Itu ada dua sebab kemungkinan. Pertama, muncul kekebalan tubuh pada pasien yang sudah divaksin. Virus sanggup dilemahkan oleh imunitas pasien. ”Syukurnya, kita sudah disuntik dua dosis. Termasuk lansia, itu sudah bagus,” katanya.
Untuk mencegah penularan memang harus dengan vaksinasi. Termasuk pada anak-anak. Ia berharap agar percepatan vaksinasi anak usia 6–11 tahun ditingkatkan lagi. Kalau bisa juga untuk anak di bawah usia 6 tahun. ”Agar mereka tak tertular dan menulari ke orang tua,” katanya.
Peserta mendapat vaksinasi bagi ibu hamil di Universitas Airlangga Convention Center (UACC). (Eko Suswantoro)
Menurut data terakhir, ada 748 kasus Omicron di Indonesia. Masih didominasi kasus pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569 pasien. Sisanya, 155 kasus, transmisi lokal dan 24 kasus masih diperiksa lebih lanjut.
”Ada sekitar 1.800 kasus probable Omicron,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Wiweko kemarin. Lebih dari seribu kasus itu diduga Omicron. Saat ini masih dalam pemeriksaan.
Sebagian pasien dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Sisanya melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah direkomendasikan. Kemenkes bakal menyiapkan opsi isoman bagi pasien Omicron. Yakni, apabila kasus terus melonjak.
Tentu pasien isoman disertai dengan pengawasan. Baik oleh petugas puskesmas maupun fasilitas kesehatan setempat. Juga, disediakan layanan telemedicine. Agar pasien mudah berkonsultasi langsung dengan dokter secara jarak jauh.
Nadia juga mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya 3T. Dia meminta pemerintah daerah untuk segera melokalisasi area tempat kasus berada. Atau bahkan bisa melakukan mikro lockdown. Sehingga bisa mencegah munculnya kluster penularan. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: