Dosen UPN, Masnuna, Curahkan Hati dan Pikiran untuk Abadikan Karya Gombloh
Semua bab dalam buku Gombloh Pahlawan Seniman Surabaya berisi lukisan cat air yang dibuat untuk menggambarkan segala tentang Gombloh. Dari masa kecil, hingga sukses sebagai musisi. Dilengkapi dengan foto-foto yang dia dapatkan dari Wiwiek Sugiharti, istri Gombloh.
’’Saya bertamu ke rumah bu Wiwik untuk menggali informasi. Diberikan foto-fotonya dan langsung saya scan. Ada beberapa bagian yang mengelupas, namun justru terasa kesan klasiknya,’’ papar Masnuna.
Dalam buku, Masnuna mengonsep semuanya sesuai dengan gaya visual dekade 80-an. Dia menganalisis lirik-lirik Gombloh dalam konteks zamannya, serta pengaruhnya terhadap dunia musik Indonesia setelah Gombloh meninggal.
Sebagai penggemar Gombloh yang sedang menulis tentang Gombloh, Masnuna mengerjakan skripsi itu secara total. Selain berkunjung ke rumah istri Gombloh, dia juga mengunjungi kakak-kakak Gombloh. Yakni Anwar, Siti Achlifah, dan Askur. Untuk mengumpulkan informasi seputar masa kecil hingga masa remaja Gombloh.
Kemudian Masnuna juga mengunjungi studio rekaman Nirwana Record di daerah Pucang, Surabaya, label yang menaungi Gombloh. ’’Bertemu dengan pak Bob Djumara sebagai sound engineer dan beberapa kawan lain. Saya jadi mengerti bagaimana teknik produksi rekaman pada masa itu, serta kebiasaan Gombloh,’’ cerita dia.
Soal gaya bertutur, Masnuna menggunakan bahasa yang tidak terlalu terikat dalam kaidah bahasa Indonesia baku. ’’Tentu ada unsur bahasa Suroboyoan, sesuai kultur keseharian Gombloh,’’ ucap dia.
Skripsi desain buku tersebut diujikan sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana teknik, pada 11 Januari 2009. Sebelum sidang, dia menyempatkan diri untuk ziarah ke makam Gombloh. ’’Skripsi saya mendapat nilai A. Berkat nilai tersebut, saya semakin mantap untuk meneruskan ke jenjang S2 di ISI, Jogjakarta,’’ jelas Masnuna bangga.
Kini, sebagai dosen, dia kerap membagikan pengalaman menyusun buku tersebut kepada para mahasiswa dia. Agar mereka terinspirasi. Bahwa banyak figur seniman di Surabaya yang layak dibukukan. Khusus untuk Gombloh Pahlawan Seniman Surabaya, Masnuna berencana menerbitkannya. Baik dalam bentuk fisik maupun digital. Agar bisa dinikmati makin banyak orang. Terlebih fans sang seniman. (Retna Christa-Guruh Dimas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: