Hotteok Korea Bercita Rasa Nusantara

Hotteok Korea Bercita Rasa Nusantara

VARIAN kuliner Korea yang berkembang di Indonesia semakin beragam. Bukan hanya ayam gochujang dan tteokbokki. Tapi kini makin banyak gerai waralaba yang menjual corn dog (berkat Han Ji-pyeong di Start-Up), bugeo-ppang (roti berbentuk ikan), hingga hotteok.

Nah, hotteok ini termasuk salah satu street snack favorit di Korea. Disebut juga sweet pancake. Karena isiannya manis.

Nah, Chef Catur Suyanto dari Fave Hotel Rungkut, tak mau ketinggalan menyajikan tren jajanan Korea. Ia menyajikan hotteok buat para tamu hotel. Namun, berbeda dengan hotteok yang asli, hotteok versi Chef Catur ini sudah mendapatkan sentuhan Indonesia. Alih-alih bulat, bentuknya seperti pukis. ’’Rasanya juga menyesuaikan lidah orang Indonesia,’’ ujar chef 45 tahun tersebut.

Cara membuanya cukup mudah. Pertama, campur tepung terigu, tepung kentang, ragi, dan gula halus dalam satu mangkuk. Kemudian siapkan wadah lain untuk mencampur susu dan air. Aduk dalam mangkuk tahan panas. Adonan tepung lantas dipanaskan dengan microwave selama 20 detik. Setelah selesai, tuang susu ke dalam adonan tepung, aduk hingga semua adonan tercampur rata. 

CHEF Catur Suryanto bersama hotteok kreasinya.

Uleni adonan selama dua menit pada alas yang sudah diberi sedikit tepung. Taburi garam secukupnya, kemudian diuleni hingga kalis. Langkah selanjutnya, adonan dibentuk menjadi bola-bola, lantas disimpan dalam wadah yang sudah ditaburi tepung. Tutup dengan kertas basah dan biarkan mengembang selama 10 menit.

Sembari menunggu, Chef Catur menyiapkan isiannya. Yakni brown sugar, gula pasir, biji kenari, biji wijen, dan kayu manis dalam kantong plastik. Tutup kantong dan kocok sampai tercampur.  Gulung adonan hotteok membentuk silinder, potong jadi 10 bagian membentuk bola.

Adonan-adonan tersebut dipipihkan menggunakan penggilas hingga berukuran lima inci. Ambil adonan dan tuang dua sendok isian pada bagian tengahnya. Kemudian dibungkus rapat agar isian tidak keluar saat dimasak.

Cubit sedikit di ujung adonannya, lalu letakkan di atas permukaan yang telah diberi tepung. Lakukan hingga semua adonan habis. Pipihkan atau tekan kembali adonan yang sudah diisi.

Lelehkan mentega, masak hotteok dengan api sedang selama 5 sampai 10 menit. Balik agar permukaan hotteok tidak gosong.

’’Tekstur asli hotteok Korea cenderung kenyal. Sedangkan hotteok ala Fave Hotel saya buat sedikit soft," ungkapnya. Caranya, Catur tak memakai banyak tepung ketan. ’’Supaya makin cocok dengan lidah kita. Kalau makan hotteok yang aslinya terlalu kenyal di lidah,’’ tambahnya.

Di Korea sendiri, nama hotteok berasal dari kata ho, dari suku bangsa di Tiongkok Barat/Utara, dan tteok, alias kue beras. Hotteok dikenal di Korea pada akhir abad ke-19. Dibawa oleh para pedagang Tiongkok yang menetap negara tersebut.

Tidak seperti cake aslinya dari Tiongkok yang umumnya diisi daging, hotteok Korea memiliki isian kacang manis untuk menyesuaikan dengan selera orang setempat. Sekarang, varian isian juga makin beragam. Ada madu, sirup gula, keju. Bahkan es krim. (Retna Christa-Guruh Dimas)

 

 

Sumber: