Foto-foto Park Solomon, Heartthrob Baru dari All of Us Are Dead

Foto-foto Park Solomon, Heartthrob Baru dari All of Us Are Dead

SETIAP kali Netflix meluncurkan serial orisinal, pasti muncul sosok idola baru. Kali ini, berkat All of Us Are Dead, seluruh dunia mengalami demam Park Solomon. Itu lho, si berandalan cakep Lee Su-hyeok. Selain visualnya memang menawan, karakternya di serial itu jagoan banget. Tidak mengherankan kalau popularitasnya langsung melejit.

Salah satu ukuran popularitas yang paling mudah: pengikut Instagram. Ketika All of Us Are Dead baru diluncurkan pada Jumat lalu (28/1), followers akun @lomon991111 itu baru 268 ribuan. Namun, sampai kemarin pagi, pengikutnya sudah mencapai 2,3 juta. Angka itu diprediksi terus bertambah. Mengingat All of Us Are Dead masih trending di berbagai negara.

Lomon—nama panggungnya—memang tampan. Badannya keren. Tingginya mencapai 183. Namun, bukan itu saja yang membuat fans jatuh hati pada aktor berusia 22 tahun tersebut. Perannya di serial garapan Lee Jae-gyu dan Kim Nam-su adalah gambaran sempurna cowok idola yang sebenarnya.

SALAH SATU aksi Park Solomon dalam All of Us Are Dead. Kombinasi wajah tampan, fisik prima, dan karakter jagoan di serial tersebut membuat popularitas Lomon meningkat pesat.

Di All of Us Are Dead, Lomon memerankan Lee Su-hyeok. Anak kelas dua yang jago berantem. Waktu kelas satu, ia adalah anggota geng perundung di sekolah. Namun kini sudah insyaf. Ia jadi baik hati, ramah, dan mau berteman dengan siapa saja. Secara fisik, ia nyaris tidak memiliki kekurangan. Selain bahwa ia tidak suka pakai kaus kaki. Sehingga bau kakinya parah banget. 

Ketika zombie outbreak terjadi, ia menjadi salah seorang sosok penting yang memimpin penyelamatan teman-temannya. Dengan keunggulan fisiknya, ia menghajar ratusan zombi. Ia menahan mereka supaya teman-temannya bisa kabur. Ia juga selalu siap mengorbankan diri dalam misi apa saja. Jelas, ia bikin semua orang jadi baper. Termasuk penonton. 

’’Di atas segalanya, unsur yang paling kuat dari All of Us Are Dead adalah dramanya,’’ kata Lomon, dalam pemotretan dengan Cosmopolitan. ’’Selain kejar-kejaran dengan zombi, serial ini mengangkat hubungan dalam persahabatan. Juga cinta di antara teman,’’ paparnya.

Sebagaimana diketahui, All of Us Are Dead diadaptasi dari webtoon berjudul Now at Our School karangan Joo Dong-geun. Masalahnya, komik itu terbit pada 2009. Alias 13 tahun yang silam. Lomon tidak bisa menggunakan webtoon sebagai satu-satunya sumber riset untuk mendalami karakter. Sebab, zamannya sudah berbeda.

’’Kami bersusah payah berakting seperti anak sekolah zaman modern. Dibandingkan 13 tahun lalu, kultur anak SMA saat ini sangat banyak berubah,’’ jelasnya. Untung, buat Lomon, SMA belum lama berlalu. Ia baru lulus empat tahun silam. ’’Kami melakukan banyak improvisasi untuk menggambarkan anak sekolahan masa kini,’’ imbuh alumnus SMA Apgujeong tersebut.

Setelah All of Us Are Dead—dan popularitasnya terkerek habis-habisan—karier Lomon diprediksi makin cerah. Saat ini, ia tercatat sudah meneken kontrak dengan Disney+, untuk membintangi serial orisinal mereka, Third Person Revenge. Dalam drama bergenre thriller tersebut, ia bakal beradu akting dengan bintang He Is Psychometric Shin Ye-eun.

Asyik, tampaknya fans bakal makin mudah menikmati wajah gantengnya… (Retna Christa)

BERSAMA Ham Sung-min, pemeran Gyeong-su. 
BEHIND THE SCENE All of Us Are Dead.
POWER COUPLE Park Solomon dan Cho Yi-hyun, pemeran Choi Nam-ra di All of Us Are Dead.
PARK SOLOMON dalam pemotretan Cosmopolitan Korea.

 

 

Sumber: