Pelajaran Kakek Tewas Dimassa di Pulau Kambing

Pelajaran Kakek Tewas Dimassa di Pulau Kambing

Perkara sepele jadi panjang. Wiyanto Halim, 89, nyetir mobil sendiri, Minggu (23/1), pukul 02.00. Di Cakung, Jakarta Timur, menyenggol motor melaju. Dikejar, diteriaki: Maling. Ketangkap, dikeroyok, tewas di tempat.

TERBUKTI, mobil Toyota Rush itu milik Wiyanto sendiri. Kini pihak keluarga meminta polisi menyelidiki, bahwa itu pembunuhan modus baru. Keluarga punya bukti.

Freddy Yoanes Patty, pengacara keluarga Wiyanto, yakin pengeroyokan itu bukan spontanitas massa. Melainkan, pembunuhan yang sudah direncanakan.

Freddy, kepada wartawan, Sabtu (5/1), mengatakan: "Ada pemain di belakang ini yang memanfaatkan cara-cara seperti ini. Kami punya bukti-bukti yang sudah kami serahkan ke polisi."

Kronologi kejadian versi polisi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, di konferensi pers, Selasa (25/1), menjelaskan:

Mobil Wiyanto melaju dini hari itu. Di Jalan Cipinang Muara, menyenggol motor yang juga melaju. Wiyanto tidak berhenti. Ia dikejar pemotor, sambil teriak maling.

Zulpan: "Pemotor merasa dirugikan karena mobil korban tidak berhenti."

Makin lama pengejaran, makin banyak pemotor yang ikut mengejar. Semua teriak maling. Videonya beredar di medsos. Pengejaran berlangsung cukup lama. Mobil dikepung motor, kiri-kanan-belakang.

Mobil Wiyanto bukannya ke jalan besar, malah masuk jalan-jalan kecil di  kompleks industri Pulogadung. Akhirnya terjebak di Jalan Pulau Kambing. Berhenti.

Massa beringas memukuli kaca mobil dengan batu dan balok kayu. Pintu mobil dibuka paksa, Wiyanto dihajar. Lalu, diseret keluar mobil. Dihajar. "Sampai kepalanya hancur," Freddy.

Kemudian massa bubar, meninggalkan Wiyanto yang diduga tewas. Dan, mobil hancur total. Polisi datang ke lokasi, membawa Wiyanto ke RS Cipto Mangunkusumo. Dokter menyatakan, Wiyanto sudah meninggal.

Zulpan: "Korban bukan maling. Terbukti, itu mobil miliknya sendiri."

Kronologi versi saksi mata, Kirun, 32. Kirun kepada pers, Senin (24/1), mengatakan, dirinya sedang bekerja di pabrik persis di dekat tempat kejadian. Ada keributan. Ia melihat langsung kejadian.

Kesaksian Kirun sama dengan versi polisi, Wiyanto dikeroyok. Jumlah orang puluhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: