Kasus Covid Naik Lagi, RS Darurat Diaktifkan
Fasilitas yang dikeluhkan juga sudah diperbaiki. Mulai dari plafon, dinding. wastafel, hingga lift yang rusak.
Pemkot juga menggelar kerja bakti di lapangan tembak. Lantai ruangan yang sudah lima bulan tidak dipakai dibersihkan dari debu. Bed yang disimpan di gudang juga ditata kembali. Rencananya gedung itu akan dipakai hari ini.
“Peralatan di RSLT masih sama seperti semula dan tinggal menata kembali. Jadi semuanya masih ada disana, seperti kipas angin, tempat tidur, tabung dan oksigen,” ujar mantan Camat Tambaksari itu.
Sebanyak 300 personel gabungan diterjunkan agar pekerjaan selesai dalam satu hari. Mereka berasal dari BPBD, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertahanan (DPRKPP), serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya.
Daya tampung RS Lapangan Tembak masih sama: 1.000 bed. Namun jumlahnya bisa ditambah jika sewaktu-waktu diperlukan. Sebab, masih banyak ruangan yang masih kosong. Terutama gedung di sisi utara.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertahanan (DPRKPP) Iman Krestian juga harus menyiapkan RS darurat di Gelora Bung Tomo. Fasilitas gedung indoor itu bakal dipakai apabila RS Lapangan Tembak sudah tidak memadai. “Kita berjaga-jaga saja,” katanya.
Pemkot berharap warga menggunakan fasilitas itu. Isolasi mandiri di rumah tidak disarankan. Pemkot melihat warga kesulitan memenuhi syarat isolasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Banyak rumah yang tidak memiliki kamar atau ruang mandi tersendiri. Syarat ventilasi juga banyak yang tidak lolos. Jika tidak mau dirawat di fasilitas yang sudah disediakan, warga boleh menggunakan fasilitas isolasi terpusat yang dikelola RW atau menginap di hotel yang sudah bekerja sama dengan pemkot. (Mohamad Nur Khotib/Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: