Kasus Covid Naik Lagi, RS Darurat Diaktifkan

Kasus Covid Naik Lagi, RS Darurat Diaktifkan

JUMLAH kasus Covid-19 di Jawa Timur meningkat tajam dalam sepekan. Dari 1.166 kasus positif pada (30/1) menjadi 5.055 kasus, kemarin (6/2). Lonjakan kasus itu tak hanya terjadi di Jawa Timur. Tetapi juga provinsi lain di Pulau Jawa.

Misalnya, yang tertinggi sementara DKI Jakarta dengan 59.876 kasus. Kemudian menyusul Jawa Barat yang mencapai 44.730 kasus. Sedangkan Jawa Tengah mencapai 4.874 kasus. “Itu data terakhir hari Sabtu,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril kemarin.

Lonjakan yang hebat terjadi di Kota Surabaya. Hampir 10 kali lipat dalam sepekan. Pada akhir Januari lalu, kasus aktif tercatat sebanyak 191. Kini sudah mencapai 1.254 kasus. Padahal, sebelumnya kasus tertinggi berada di Kota Malang.

“Sekarang, Malang di urutan ke tiga,” kata Jibril. Yakni dengan 551 kasus. Tertinggi kedua adalah Kabupaten Sidoarjo dengan 892 kasus. Menyusul 5 kabupaten lainnya di angka ratusan. Di antaranya, Kabupaten Malang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Jember.

Sedangkan, jumlah kasus Covid-19 yang aktif di 30 kabupaten/kota lainnya masih di kisaran puluhan. Bahkan paling sedikit di dua kabupaten. Yaitu Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Trenggalek. Masing-masing 6 dan 3 kasus Covid-19.

Jumlah kasus yang naik signifikan itu diakibatkan oleh beberapa hal. Yaitu mobilitas masyarakat yang kembali normal. Juga upaya penelusuran dan tes yang ditingkatkan oleh Satgas Covid-19.

Selain itu, ketersediaan tempat tidur (BOR) rumah sakit di Jatim pun meningkat 2 persen dalam sepekan. BOR ICU menjadi 9 persen dan BOR isolasi menjadi 8 persen. “RS lapangan darurat masih nol persen,” ungkap Jibril.

Dua hari belakangan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa resmi membuka kembali rumah sakit darurat lapangan (RSDL). Pada Sabtu (5/2) lalu, RSDL Ijen Kota Malang. Kemudian RSDL Bangkalan, siang kemarin. Keduanya diaktifkan mulai 9 Februari nanti.

PERLENGKAPAN RS darurat Lapangan Tembak ditata kembali agar siap menampung pasien lagi.

Masing-masing punya kapasitas yang cukup besar. RSDL Ijen sekitar 307 tempat tidur dan RSDL Bangkalan sekitar 380 tempat tidur. “Antisipasi ini untuk perlindungan dan pelayanan bagi masyarakat. Bahwa Covid-19 belum selesai,” tandas Khofifah.

Sedangkan, RS lapangan Indrapura yang pernah menjadi tempat isolasi terpusat terbesar di Jatim itu kini resmi ditutup. Tidak akan beroperasi lagi. Semua pasien Covid-19 yang tanpa gejala maupun bergejala ringan akan dilempar ke RSDL Bangkalan.

“Kecuali untuk pekerja migran, nanti yang positif langsung dikirim ke RSUD dr Soetomo,” ujar Radian Jadid, mantan Ketua Relawan Pendamping Pasien di RSLI yang kini bertugas di RSDL Bangkalan itu.

Sementara itu, Pemkot Surabaya menerjunkan Satgas gabungan dalam kerja bakti di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo dan RS darurat Lapangan Tembak Tambak Wedi.

Asrama haji sudah mulai penuh. Karena itulah pemkot menyiapkan gedung yang masih belum terpakai untuk jadi ruang isolasi. “Gedung Zam-zam sudah full. Kamis siapkan gedung Shofa,” ujar Plt Badan Perlindungan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya Ridwan Mubarun.

Total pasien yang dirawat di gedung Zam-zam mencapai 185 jiwa. Rata-rata pasien hanya perlu isolasi 3 hari. Namun jumlah pasien baru yang datang selalu bertambah setiap hari. Karena itulah diperlukan fasilitas tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: