Wadas Batu Cadas, Dimasuki Politik Juga
Waktu pengukuran lahan, 66 orang ditangkap polisi. "Perincian, 64 warga Desa Wadas dan 2 pengacara LBH," kata Taufik.
Dilanjut: "Contoh, waktu kita datangi masyarakat yang setuju menjual tanah, mereka memperkenalkan diri. Mengatakan: ”Kami masyarakat yang setuju, masyarakat yang NKRI”.
Anggota DPR kaget. Dilanjut: ”Kita langsung luruskan. Bahwa kita semua NKRI. Baik yang setuju maupun tidak setuju. Kita NKRI semua.”
Bisa disimpulkan, masyarakat menganggap, yang tidak setuju jual tanah adalah tidak NKRI. Tidak dijelaskan, mengapa bisa muncul pemahaman seperti itu? Apakah murni persepsi warga? Ataukah ada petugas berkatan begitu?
Taufik: "Dari cerita itu, kita temukan bahwa dalam proses penangkapan terjadi tindak kekerasan. Ada pemukulan oleh petugas. Maka, kami minta Polda Jawa Tengah mengusut ini. Jika ada pelanggaran internal, harus ditindak."
Polisi dikritik lagi. Sangat keras. Bukan karena ada tindak kekerasan. Melainkan, dianggap polisi tidak membangun dialog dengan warga.
Apa sih batu andesit yang jadi sumber konflik?
Julia A. Jackson dalam bukunya, Andesit, Glossary of Geology Alexandria, Viriginia, American Geological Institute (1997), menyebutkan:
”Nama batu andesit berasal dari gugusan pegunungan Andes, tempat batuan ini banyak ditemukan. Nama itu kali pertama diterapkan oleh Christian Leopold von Buch pada 1826.”
Deskripsi batu itu terlalu teknis. Misalnya, disebut: Batu punya kurang dari 20 persen kuarsa dan 10 persen feldspathoid berdasarkan volume, dengan setidaknya 65 persen feldspar dalam batuan terdiri atas plagioklas.
Intinya, itu batu dari muntahan lahar gunung. Membeku selama ribuan tahun. Sangat padat. Sehingga kuat. Tahan berbagai cuaca. Batu cadas. Beda tipis dengan nama Desa Wadas.
Warnanya abu-abu terang. Agak mengilap. Karena ada kandungan kuarsa (sekitar 20 persen). Kuarsa adalah kristal heksagonal yang terbuat dari silika. Gampangnya, kuarsa salah satu bahan produksi kaca. Juga akrilik.
Batu andesit banyak digunakan sebagai bahan baku candi. Kuat dan indah.
Batu andesit banyak tertanam di bumi Desa Wadas. Karena itu, lahan milik warga di situ akan dibeli pemerintah. Batunya bakal diangkut menuju lokasi Bendungan Bener, di jarak sekitar 10 kilometer.
Di kasus emosional begini, apalagi tersebar luas, rawan ditunggangi. Oleh kepentingan politik. Melalui medsos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: